DOGIAY, JAGATPAPUA.com – PT Pertamina (Persero), Kementerian ESDM, dan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), meresmikan lembaga penyalur SPBU Kompak 86.68809 Kampung Bomomani, Distrik Mapia, Kabupaten Dogiyai Provinsi Papua.
Peresmian SPBU, yang dilaksanakan, Selasa (9/7/2019) lalu, dihadiri oleh Kabid Biro Hukum Kementerian ESDM, Hufron Asrofi, Region Manager Retail Fuel Marketing VIII PT Pertamina (Persero), Fanda Chrismianto, serta Bupati Dogiyai yang diwakili Kepala Distrik Mapia, Yohanes Butu.
Region Manager Retail Fuel Marketing VIII PT Pertamina (Persero), Fanda Chrismianto, menjelaskan titik BBM Satu Harga di Distrik Mapia merupakan pertama yang hadir di Kabupaten Dogiyai, Papua sebagai perwujudan keadilan energi dan pemenuhan kebutuhan BBM masyarakat diwilayah tersebut.
“Titik Satu Harga di Distrik Mapia merupakan wujud kehadiran negara dalam memberikan rasa keadilan dalam hal penyediaan energi, khususnya bahan bakar minyak (BBM) sampai pelosok-pelosok daerah,” kata Fanda, melalui rilisnya.
Sebelum berdirinya SPBU Kompak di Kampung Bomomani, warga setempat membeli BBM dengan harga mulai dari Rp10-15 ribu/liter di luar lembaga penyalur resmi. Sementara itu, lembaga penyalur resmi terdekat berada pada jarak 30 km.
Kehadiran titik BBM Satu Harga ini juga tidak lepas dari dukungan pemerintah pusat maupun daerah yang telah mendukung pendirian SPBU mulai dari tahap perizinan.
Oleh karena itu, Fanda berharap agar masyarakat dapat memanfaatkan sebaik-baiknya SPBU Kompak Kampung Bomomani ini, terlebih karena dibangun oleh putra daerah Mapia sendiri.
“Mulai sekarang, warga Distrik Mapia bisa dengan mudah mendapatkan BBM dengan harga yang sama dengan di Jakarta, Surabaya, dan wilayah lain di Indonesia yakni Premium Rp6.450/liter dan Solar Rp5.150/liter. Ke depannya kita juga akan memperkenalkan produk BBM jenis Pertalite dan Pertamax,” tutur Fanda.
Sementara itu, Kepala Distrik Mapia, Yohanes Butu turut menyampaikan apresiasi kepada Pertamina, Kementerian ESDM dan juga BPH Migas yang telah berupaya untuk menghadirkan lagi titik BBM Satu Harga di wilayah Kabupaten Dogiyai, khususnya di wilayah Distrik Mapia.
“Kami mewakili pemerintah Kabupaten Dogiyai sangat mengapresiasi kepada pihak Kementerian ESDM, BPH Migas dan juga Pertamina yang telah mendukung program BBM Satu Harga di wilayah Distrik Mapia ini,“ ujar Yohanes.
Ia menambahkan bahwa wilayah Distrik Mapia memiliki sekitar 17 ribu penduduk sehingga kedepannya diharapkan ada SPBU Kompak lainnya yang berdiri di wilayah tersebut.
Sementara itu, Kabid Hukum Kementerian ESDM, Hufron Asrofi menambahkan program BBM Satu Harga merupakan wujud komitmen pemerintah untuk menyediakan energi berkeadilan bagi masyarakat sesuai dengan sila ke-5 Pancasila.
“Program BBM Satu Harga yang dicanangkan pemerintah di tahun 2016 berawal dari Tanah Papua. Sejak pertama dicanangkan, total telah beroperasi 163 titik dari total 170 titik BBM Satu Harga yang ditargetkan hingga akhir tahun 2019,” jelasnya.
“Titik Satu Harga Distrik Mapia, Dogiyai ini merupakan lembaga penyalur Satu Harga ke-34 yang telah diresmikan dari total 40 titik di tahun 2019,” ujar Hufron.
Ia berharap agar seluruh pihak dapat bersinergi dalam pengawasan pelaksanaan program BBM Satu Harga di wilayah Kabupaten Dogiyai dan khusus untuk warga Distrik Mapia agar turut menjaga keamanan di sekitar wilayah SPBU, terutama untuk tidak merokok di sekitar areal SPBU.(**/rls)