MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Sekda Papua Barat, Dr Jacob Fonataba membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Sektor ESDM Se- Papua Barat pada Selasa (30/4/2024) di Oriestom Bay Manokwari.
Pembukaan itu ditandai dengan menabuh tifa sebanyak lima kali oleh Sekda Papua Barat didampingi Plt Kepala Dinas ESDM Papua Barat Melkias Werinusa
Sekda mengatakan dalam pengelolaan dan pemanfaatan potensi Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) agar memperhatikan kebijakan Provinsi Papua Barat sebagai provinsi konservasi.
Sehingga dalam pelaksanaannya tetap menjaga kelestarian lingkungan dan pembangunan yang berkelanjutan untuk masa depan masyarakat Papua Barat.
Dalam rangka itu efisiensi dan efektifnya penyelenggaraan pemerintah daerah perlu ditingkatkan dengan lebih memperhatikan aspek-aspek hubungan antara pemerintah pusat dengan daerah maupun antar daerah dalam hal ini provinsi dan kabupaten kota serta pemanfaatan potensi dan keanekaragaman daerah.
Berkenan dengan itu, pelaksanaan Rakornis sektor ESDM yang mengusung tema “percepatan pembangunan sektor Energi dan Sumber daya mineral dalam mendukung ekonomi inklusif yang berkelanjutan”, memiliki makna dan arti yang sangat strategis dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional sebagaimana tercantum dalam rencana pembangunan daerah RPD Provinsi Papua Barat tahun 2022-2026.
Terbitnya undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintahan daerah telah terjadi perubahan dalam penyelenggaraan urusan Energi dan Sumber Daya Mineral di daerah di mana urusan sektor Energi dan Sumber Daya Mineral tidak lagi menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten tetapi telah menjadi kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi.
Hal ini berarti rapat koordinasi yang dilaksanakan tersebut benar-benar mempunyai arti penting dalam rangka mengkoordinasikan dan sinkronkan usulan program dan kegiatan sektor Energi dan Sumber daya mineral yang diajukan pemerintah kabupaten/kota ke provinsi serta pemerintah pusat.
Pembangunan sektor ESDM di Provinsi Papua Barat penuh harapan dan tantangan Artinya bahwa Papua Barat memiliki potensi ESDM yang cukup potensial namun belum dimanfaatkan secara optimal.
“Mungkin untuk peningkatan kesejahteraan kesejahteraan masyarakat meskipun kita terus berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat namun di sana sini masih terdapat kekurangan,”ujarnya
Kekurangan itu yakni masih banyak masyarakat di kampung-kampung terpencil yang belum menikmati sarana penerangan atau listrik yang memadai.
Kemudian masih banyak masyarakat yang hidup biasa-biasa saja meskipun di sekitar wilayahnya terdapat potensi minyak dan gas bumi yang dieksploitasi secara luar biasa. Juga masih adanya penambangan emas secara liar atau penambangan tanpa izin oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang merugikan daerah serta masyarakat.
Semuanya ini menjadi tantangan bagi pemerintah khususnya segenap jajaran sektor ESDM baik di pusat maupun di daerah dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi secara optimal guna terwujudnya tujuan pembangunan yaitu meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat.
Dalam konteks itu maka koordinasi sinkronisasi dan keterpaduan antara berbagai sektor dan unit kerja atau institusi sangatlah penting untuk mengatasi tantangan-tantangan dimaksud.(jp/fir).
