KUMURKEK, JAGATPAPUA.com – Enam Kampung di Distrik Aifat Timur Selatan, Kabupaten Maybrat, hingga kini masih terisolasi. Pasalnya belum ada akses jalan darat. Satu satunya transportasi hanya bisa melalui Sungai Kamundan.
“Sudah 11 tahun distrik ini definitif, tetapi belum ada pembukaan jalan darat, serta belum ada penempatan pegawai dan yang bekerja itu hanya kepala distrik dan Sekretaris Distrik,” kata Kepala Distrik Aifat Timur Selatan, Timotius Orotsoma, Jumat, (10/4/2020).
Dia juga mengatakan tidak ada akses jalan darat itu membuat progres pembangunan diwilayah itu jalan ditempat. Selain itu penggunaan Anggaran Dana Desa (ADD) sejak 2015, tak berjalan maksimal karena biaya transportasi yang tinggi.
“Contoh saja muat bahan bangunan dengan truk sampai di Fuog, muat lagi spit lewat sungai Kamundan, selanjutnya sewa tenaga pikul dari kampung ke kampung. Ini yang buat perencanaan ADD yang mestinya setiap tahun bisa bangun dua sampai tiga rumah warga tidak terlaksana,” ucapnya.
Sementara, Kepala Kampung Warmu, Yunus Aisnak menambahkan wilayah Aifat Timur Selatan, memiliki Sumber Daya Alam (SDA), seperti sumur minyak, emas, kayu dan lainnya yang berbatasan dengan kabupaten Teluk Bintuni.
Sehingga ini perlu menjadi perhatian dari pemerintah kabupaten Maybrat, untuk membangun wilayah tapal batas guna menjaga potensi daerah tersebut.
“Kalau tidak dijaga pasti kabupaten tetangga bisa mengambil potensi ini. Sehingga diharapkan Pemda Maybrat, dapat membuka jalan sampai di perbatasan, termasuk rumah warga sebagai penjaga batas,” tutupnya.(sawe)
