RANSIKI, JAGATPAPUA.com — Bupati Manokwari Selatan (Mansel) Markus Waran menerangkan, Pemda Mansel telah menganggarkan dana untuk menulis sejarah pemekaran Mansel.
Kata Waran, sejarah pemekaran kabupaten yang berjuluk Segitiga Emas tersebut, akan mulai digarap tahun depan, dan akan melibatkan sejarahwan dari universitas yang berkompeten.
“Ini menjadi alasan kenapa kita belum membacakan nama-nama tokoh pemekaran pada perayaan HUT. Karena kita masih akan menggali sejarah, dan nanti akan melibatkan sejarahwan dari universitas yang kompeten,” tuturnya.
Kata Waran, dengan menggali sejarah lengkap terkait pemekaran Mansel, sehingga tidak ada tokoh-tokoh pemekaran yang terlewatkan.
“Karena pemekaran ini ada beberapa tahap, dan semua tokoh pemekaran ingin namanya tercatat. Jadi kita akan gali duluh sejarahnya, sehingga tidak ada dari tokoh pemekaran yang namanya terlewat,” ujarnya.
Meski sejarah tak dibacakan, Waran memberikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada para tokoh pemekaran Mansel yang telah bekerja keras menghadirkan Kabupaten Mansel demi kesejahteraan masyarakat Mansel.
Waran menambahkan, pemekaran dihadirkan semata-mata bukan untuk mencari nama atau popularitas marga dan keluarga tetapi tujuan dari pemekaran itu sendiri adalah untuk mengangkat masyarakat dari kemiskinan, ketertinggalan, kebodohan dan kesenjangan serta permasalahan-permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat Mansel.
“Dalam pelayanan kami selama 10 tahun ini, apabila kurang memuaskan, kurang menyentuh maka itulah kekurangan sepatutnya dapat dipahami, karena seyogianya kami bekerja sesuai perintah undang-undang dalam memberikan penataan dalam pelayanan kepada publik,” tukasnya.(JP)