10.5 C
Munich
Jumat, Maret 29, 2024

Plh Sekda Maybrat Meresmikan Gedung SD dan Perumahan Guru di Kampung Kopa Kocuas

Must read

KUMURKEK, JAGATPAPUA.com – Plh Sekda, Ferdinandus Taa, SH, M.Si menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Kanak-kanak Yesus Kopa Kocuas Paroki Santo Yosef Ayawasi, di Kampung Kopa Kocuas, Distrik Aifat, Sabtu, (5/10/2019).

Kesempatan ini juga dilakukan peresmian gedung Sekolah Negeri Kopa Kocuas dan perumahan guru, oleh Plh Sekda Ferdinandus Taa, SH, M.Si, didampingi staf ahli pembangunan dan staf khusus bupati, Drs. Agustinus Saa, M.Si.

Peletakan batu pertama Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Kanak-kanak Yesus Kopa Kocuas Paroki Santo Yosef Ayawasi, dilakukan oleh Pastor Paroki, Markus Malar, OSA, dan diikuti Plh Sekda Ferdinandus Taa, SH, M.Si.

“Pembangunan ini dikehendaki dan dirahmati oleh Tuhan sendiri, maka apa yang kita mulai hari ini, bukan untuk kemegahan manusiawi, poularitas manusia tetapi Tuhan hadir ditengah-tengah kampung ini,” ucap Pastor.

Plh Sekda Ferdinandus Taa, SH, M.Si, saat meletakan batu pertama Gereja Katolik Stasi Santa Theresia Kanak-kanak Yesus Kopa Kocuas Paroki Santo Yosef Ayawasi.

Menurut Pastor, ada komitmen umat untuk membangun gereja, diawalinya dengan membangun keharmonian dengan alam semesta, sang pencipta dan sesama umat yang ada dan hal yang kontradiksi dengan ajaran Tuhan sebaiknya ditinggalkan.

“Supaya rumah Tuhan ini sungguh-sungguh dibangun dengan hati, cinta, iman dan dengan ketulusan, sesuai dengan waktu dan keinginan umat,” tegas Pastor.

Plh, Sekda Ferdinandus Taa, SH, M.Si, menambahkan dalam membangun gereja itu membutuhkan kerelaan, kesabaran dan kekompakan dari umat.

“Mari kita bersatu dan bergandengan tangan untuk membangun rumah Tuhan yang baik, dan mendukung tenaga pengajar, agar pelaksanaan proses pendidikan belajar mengajar berjalan baik untuk mencerdaskan,” sebutnya.

Ketua Panitia Pembangunan, Dominikus Kocu, berharap pembangunan gedung gereja ini bisa berjalan baik dan selesai tepat waktu. Tentu hal ini membutuhkan dukungan kerjasama dan kerelaan dari umat dan pemerintah daerah.

“Dukungan itu berupa pengorbanan waktu, tenaga, uang, komitmen dari umat agar proses pembangunan gereja ini berjalan baik dan selesai tepat waktu,” tutup dia.(sawe)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta