3.6 C
Munich
Jumat, Maret 29, 2024

Perkembangan Pemulihan Ekonomi Papua Barat Diprediksi Jauh Lebih Baik di 2022

Must read

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Perkembangan pemulihan ekonomi Provinsi Papua Barat diprediksi akan jauh lebih baik di tahun 2022.

Meskipun secara nasional, hingga memasuki tahun 2022 masih tidak merata dan bahkan tidak pasti, sejalan dengan perkembangan pandemi Covid-19 yang terus bermutasi dan masih mengancam.

“Di tahun depan, pandemi Covid-19 masih akan menjadi ancaman bagi kita semua mengingat hingga saat ini pandemi belum juga berakhir, bahkan menjelang akhir tahun ini kembali muncul varian baru yang berbahaya dan cepat menular. Oleh sebab itu, Saya menginstruksikan seluruh Pemerintah Kabupaten/Kota dan OPD untuk terus menjaga kewaspadaan, serta meningkatkan pencegahan penularan dan kenaikan jumlah kasus Covid19. Hal ini harus dilakukan agar tidak membawa dampak negatif terhadap keberlanjutan pemulihan ekonomi di Papua Barat”beber Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan M.Si.

“Walaupun dinamika ketidakpastian, perekonomian Papua Barat diproyeksikan akan pulih dan makin kuat di tahun depan 2022,”tandas Prasetya

Jika pada triwulan III 2021 perekonomian regional tumbuh negatif pada level -1,76 persen (yoy), maka pada periode selanjutnya diharapkan dapat tumbuh lebih baik. Demikian halnya dengan kualitas hidup masyarakat Papua Barat yang saat ini masih terdampak pandemi sehingga tingkat kemiskinan meningkat menjadi 21,84 persen.

Meskipun disaat yang sama pengangguran mampu turun menjadi 5,84 persen atau jauh lebih kecil dari tingkat pengangguran nasional. Kondisi yang sama juga terjadi pada nilai gini ratio yang menjadi lebih baik dengan turun menjadi 0,380 dari sebelumnya 0,382. Indikator kesejahteraan yang positif secara keseluruhan diharapkan dapat tercapai di tahun 2022.

Penanganan pandemi sebagai kunci utama pemulihan, telah menunjukkan keberhasilannya dengan meredanya kasus harian Covid-19 dan progress vaksinasi di Papua Barat yang hingga tanggal 27 November 2021 sebagaimana data yang ada, telah mencapai 41,61% dari target penerima untuk dosis pertama. Adanya keberhasilan tersebut, yang disertai dengan terpeliharanya kewaspadaan dan kedisiplinan penerapan prokes diharapkan menjadi bekal kuat dalam menghadapi ancaman munculnya varian baru.(jp/adv).

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta