1.3 C
Munich
Senin, Desember 9, 2024

Mentri PUPR Setujui 6 Usulan Program Pembangunan Infrastruktur Manokwari

Must read

JAKARTA,JAGATPAPUA.com— Mentri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI Dr Ir M Basuki Hadimuljono M.Sc telah menyetujui 6 usulan rencana strategi (Renstra) pembangunan infrastruktur di Manokwari.

6 Usulan tersebut disetujui Mentri PUPR RI pada pertemuan yang dilakukan bersama tim percepatan pembangunan infrastruktur Manokwari pada Senin (1/8/2022) di kantor Kementrian PUPR di Jakarta kemarin.

Tim percepatan itu di pimpin langsung oleh Pj Gubernur Papua Barat Komjen Pol (purn) Drs Paulus Waterpauw M.Si di dampingi Bupati Manokwari, Hermus Indou SIP.,MH Ketua Percepatan pembangunan infrastruktur di Manokwari Raymon Yap.

Hadir juga Kepala Bappeda Papua Barat, Dance Sangkek, Plt Kepala Dinas PUPR Papua Barat Yohanis Momot, ST,MT, Kepala Balitbangda Papua Barat Prof Charlie Heatubun serta sejumlah kepala OPD dilingkup Pemda Kabupaten Manokwari.

Ketua Tim percepatan Infrastruktur Manokwari, Raymon Yap Selasa (2/8/2022) menjelaskan, 6 usulan yang disetujui Mentri PUPR itu adalah Pertama, pembangunan jalan alih Trase Bandara Rendani -Wosi sepanjang 1,4 km, ( telah disanggupi oleh Mentri PUPR untuk dikerjakan).

Kedua, pembangunan dan peningkatan jalan alih Trase jalan Drs Esai Sesa-Maruni sepanjang 1,9 km.

Ketiga pasar sentral Sanggeng Manokwari yang merupakan usulan Bupati Manokwari 4 tingkat dengan luas bangunan 31.000 meter persegi.

Keempat, Pembangunan ruang terbuka publik di Borarsi Manokwari seluas 1,6 hektar, star pembangunannya pada tajun 2022 ini hingga 2024.

“Bukan stadion ya tetapi ruang terbuka publik, yang multi fungsi bisa digunakan untuk kegiatan keagamaan juga kegiatan pemerintahan lainnya termasuk olahraga,”kata Raymon Yap.

Kelima, Pembangunan Jembatan Pepera 1969 di Teluk Sawaibu pencanangannya akan dimulai tahun 2023.

“Untuk pembangunan jembatan ini akan ditinjau kembali karena posisinya di teluk sehingga akan dikaji kembali tetapi pada prinsipnya akan mulai dibangun tahun 2023,”jelas Raymon Yap yang juga sebagai asisten III Bidang administrasi Setda Papua Barat.

Keenam, pembangunan runway bandara rendani akan dilaksanakan oleh kementrian perhubungan yang prosesnya saat ini sementara berjalan. Tentu kata Raymon, diharapkan tahun 2024 sudah bisa tuntas.

Dari usulan yang diajukan lebih lanjut Raymon Yap bahwa semuanya sudah disetujui hanya pembangunan jembatan Pepera yang perlu untuk ditinjau kembali.

Karena, selain posisi pembangunan jembatan itu di teluk juga ada proses pembebasan lahan sehingga pemerintah Pusat berharap urusan lahan dapat diselesaikan oleh pemerintah daerah terkait sesuai kewenangannya.

“Jadi seluruh usulan yang diajukan oleh kabupaten kami coba untuk pilah dari kewenangan itu mana urusan kabupaten, provinsi juga pusat. Tetapi usulan yang dibawa dan dibahas kemarin adalah usulan untuk pusat. Nah itu yang dibahas jadi ada 6 usulan dan puji Tuhan semua sudah disetujui Mentri PUPR,”ucap Raymon.(jp/yon)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta