MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Komandan Lantamal XIV, Brigjen TNI (MAR) Hermanto, memimpin serah terima jabatan Kepala Fasarkan Manokwari, dari Kolonel Laut (T) Budi Santosa kepada Letnan Kolonel Laut (T) Purwoko Hadijantono, yang dilaksanakan di Gedung Serbaguna Fasarkan TNI-AL Manokwari, Jumat (26/4/2019).
Komandan Lantamal XIV, Brigjen TNI (MAR) Hermanto, dalam amanatnya mengatakan, ini merupakan pola pembinaan personil TNI – AL, secara khusus dijajaran Lantamal XIV, sebagai kaderisasi kepemimpinan, dalam merespon perkembangan lingkungan strategis saat ini maupun di masa yang akan datang, agar tercipta suasana dan semangat baru di lingkungan organisasi.
“Ini merupakan bentuk mengembangkan kepemimpinan dengan berbagai improvisasi dan inovasi serta daya kreativitas, sehingga dapat menghasilkan output organisasi yang sehat dan dinamis sesuai tujuan dan sasaran organisasi,” tutur Hermanto.
Hermanto menyatakan Kepala fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan disingkat (Kafasarkan) adalah pembantu dan pelaksana teknis dan Lantamal XIV Sorong, yang tugas dan tanggung jawabnya melaksanakan pemeliharaan tingkat menengah serta perbaikan darurat kapal-kapal koarmada III atau kapal-kapal TNI angkatan laut lainnya.
“Kepala Fasharkan mempunyai tugas antara lain menetapkan dan menjamin terlaksananya rencana program pemeliharaan serta perbaikan unsur-unsur TNI-AL, sesuai rencana dan program Lantamal XIV,” ungkap Hermanto.
“Selain itu, juga mengawasi mengendalikan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana dan program, guna menjamin pencapaian sasaran memelihara daya dukung sarana dan prasarana yang berada di bawah kewenangannya,” sambung Hermanto.
Dengan menjamin terlaksananya perawatan personil yang berada di bawah kewenangannya, mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan komando atas badan dan instansi, baik didalam maupun diluar Fasarkan Manokwari, untuk kepentingan pelaksanaan tugas kewajibannya.
Secara objektif harus kita akui bahwa upaya meningkatkan profesionalisme prajurit telah banyak dilakukan, terlebih tugas bagi unsur KRI dimasa mendatang cukup berat dan semakin kompleks sesuai dengan perkembangan lingkungan strategis yang sulit diprediksi, kondisi ini merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi.
Untuk itu, lanjut Hermanto, setiap Komandan KRI memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membina kesiap-siagaan dan kemampuan Alut Sista, serta personel profesional yang memiliki kejuangan tinggi, sehingga setiap saat mampu menegakkan, mempertahankan danbmengamankan keutuhan NKRI.
“Kiranya kepada kepala fasharkan Manokwari yang baru, saya instruksikan untuk lebih memberdayakan segenap potensi yang ada secara maksimal, guna mewujudkan prajurit yang profesional dan memiliki kompetensi yang cakap dan handal dalam mengawaki alutsista,” tutup Hermanto.(el)