MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat Melalui Bidang Haji dan Bimas Islam menggelar pembinaan korban aliran paham keagamaan Islam di wilayah Papua Barat, Rabu (26/7/2023).
Ketua panitia Abdul Safar Ollong mengatakan, kegiatan tersebut diselenggarakan dengan tujuan untuk mewujudkan kehidupan yang harmonis serta menerapkan nilai-nilai Islam yang moderat.
“Jumlah peserta 16 orang terdiri dari perwakilan Kanwil dan masing-masing peserta dari 9 kabupaten dan 1 kota,” ucap Safar Ollong.
Kegiatan itu juga melibatkan beberapa narasumber diantaranya dari Badan Kesbangpol Papua Barat dan MUI Papua Barat.
Sementara itu, Plh. Kakanwil Kemenag Papua Barat, Hugo Rizal Wisnugroho dalam sambutannya menyampaikan, pembinaan dan penanganan aliran serta gerakan keagamaan bermasalah terutama difokuskan pada pendampingan para korban menyangkut aspek psikologis dan religiusitas menggunakan berbagai pendekatan seperti pendidikan kembali, bimbingan dan konseling, terapi dan medicine, preservasi, advokasi, pemberdayaan dan pemutusan mata rantai patro-klien para korban dari seluruh jaringan patron mereka.
“Apabila ditemukan di lapangan, jangan bertindak main hakim sendiri, karena masih ada pihak keamanan yang pasti akan menangani dengan berdasarkan regulasi,” pesan Hugo.
Hugo juga menyebut, indeks toleransi di Papua Barat yang mencapai 80 persen dinilainya juga berkontribusi terhadap indeks kerukunan.
“Penting untuk kita bekerja sama dengan instansi terkait, dengan tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda bahkan dengan pegiat media sosial untuk tanggap terhadap kemunculan konflik dalam paham keagamaan ataupun konflik sosial lainnya,” lanjut dia.
Plh. Kakanwil Kemenag Papua Barat inipun berharap usai kegiatan pembinaan korban aliran paham keagamaan Islam, peserta dapat membentuk tim penanganan korban konflik aliran dan gerakan keagamaan sebagai bentuk preventif maupun resolusi di lapangan.(jp*)