KUMURKEK, JAGATPAPUA.com- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dispora), Provinsi Papua Barat, dinilai kurang memperhatikan, jenjang pendidikan tingkat Sekolah Menengah Umum (SMU) di Kabupaten Maybrat.
Pasalnya, selama ini tidak ada peningkatan sarana dan prasarana untuk menunjang jalannya proses belajar mengajar, baik itu tingkat kesejahteraan guru-guru dan tata ruang lingkungan belajar, pagar dan lainnya.
“Bagaimana kita mau tingkatkan mutu dan kualitas pendidikan, kalau tidak ada perbaikan sarana dan prasarana. Sejak tahun 2016, SMU/SMK ditangani provinsi, proses belajar mengajar bukan membaik tetapi tambah buruk,” ungkap salah satu guru SMU, Yakobus Sasior, S.Pd.
Menurut Yakobus, yang juga tenaga pengajar di SMU Negeri 1 Aifat ini, untuk meningkatkan mutu pendidikan, bukan hanya proses belajar dan mengajar yang perlu dibenahi, tetapi juga harus didukung sarana dan prasarana yang baik.
“Buktinya kesejahateraan guru seperti uang lauk pauk (LP) 6 sampai 8 bulan baru sekali bayar, tunjangan terpencil hanya dibayar semester pertama 2018, sedangkan semester kedua termasuk 2019 belum, 4 guru setifikasi, non serfikasi, uang profesi guru, tunjangan pendapatan penghasilan, 4 guru tenaga honor belum dibayar, tetapi waktu masih diurus di Kabupaten Maybrat itu lancar-lancar saja,” keluh Yakobus.
Dia berharap kepada Pemerintah agar memperhatikan persoalan tersebut, karena pendidikan sebagai investasi masa depan yang harus diperhatikan, baik tingkat kesejahteraan guru, sarana dan prasana penunjang proses belajar mengajar, serta lain sebagainya.(es)
