MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Pemprov Papua Barat, melalui Dinas Kesehatan, tetap memberi perhatian serius dalam menuntaskan permasalahan Tuberculosis (TBC) diwilayah tersebut.
“Untuk penuntasan kasus TBC, bukan hanya di daerah, tapi juga program pemerintah pusat,” ujar Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Feny Meyana Paisey, M.Si, Senin (23/10/23).
Dikatakan, penyakit TBC sendiri ada 2 jenis, yang pertama adalah penyakit TBC yang sensitif dan yang kedua adalah penyakit TBC yang resisten terhadap obat.
“Untuk 2 jenis TBC harus di perhatikan, karena penanganan dan obat berbeda. Dari kedua jenis ini TBC yang resisten terhadap obat cenderung lebih sulit untuk disembuhkan berbeda dengan TBC yang normal,” tukasnya.
Selama tahun 2023 ini terdapat 1547 kasus, jumlah kasus TBC gabungan dari yang sensitif dan resisten terhadap obat. Dan yang tertinggi di Manokwari ada 643 kasus dan kasus kematiannya 29.
“Untuk TBC ini kontrol minum obatnya harus diperhatikan, karena jangka waktu lama, sehingga harus ada orang sekitar yang selalu memeriksa dan mengontrol pasien tetap minum obat tepat waktu,” tandasnya.(jp)