MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Puluhan orang yang mengatasnamakan masyarakat Manokwari, melakukan aksi menolak tindakan intimidasi, rasis dan pengusiran mahasiswa Papua di Surabaya, Malang dan Semarang
Aksi yang dilakukan secara spontan di Perempatan lampu merah Sanggeng, Minggu (18/8/2019) sore hingga malam berjalan aman dan terkendali.
Salah satunya pamplet yang dibawa bertuliskan, stop intimidasi mahasiswa Papua di Surabaya dan Malang.
Pantauan jagatpapua.com, aksi yang dipimpin oleh Koordinator Jovlin Kareh, sempat menarik perhatian masyarakat dan para penggguna jalan yang melintas di wilayah tersebut.
Sementara aksi serupa juga akan dilakukan, Senin (19/8/2019).
“Yang terlibat besok organisasi masyarakat Papua, OKP, KNPI yang dikoordinatori oleh Parlemen Jalanan,” kata Wilson Wader, salah satu koordinator lapangan, saat ditemui di Kantor DAP Wilayah III Domberay, Minggu malam.
Dia menuturkan aksi besok ditujukan kepada pihak-pihak berwenang di daerah maupun di pusat, baik Presiden, Kapolri dan juga para pemangku kepentingan di daerah untuk serius memperhatikan persoalan yang terjadi dan merugikan masyarakat.
“Dua tujuan yang menjadi fokus dalam aksi besok, selain akses masyrakat di Nduga yang hingga saat ini masih terbatas, juga kasus yang menimpa mahasiswa Lapua di Surabaya, Malang dan Semarang,” tuturnya.
Aksi besok akan dilakukan di tiga titik kumpul, yaitu Unipa, Fanindi Lantai dan halaman Hotel Metro Sanggeng.
“Besok adalah aksi damai dan tidak ada tindakan anarkis, aksi ini sebagai bentuk kepedulian kami terhadap para mahasiswa di Surabaya, Malang dan Semarang, yang tidak diberlakukan secara adil,” tandasnya.
Sementara salah satu mahasiswa asal Semarang yang dihubungi Minggu malam, mengaku sempat didata. Namun dirinya tidak tau pendataan tujuannya untuk apa.
“Kita sempat kuatir juga, ada mahasiswa Papua, datang untuk mendata kita. Tapi tidak tau tujuannya untuk apa,” ucapnya.(me)
