27.2 C
Munich
Sabtu, Juli 27, 2024

Yohan Warijo : Kami Sampaikan Pesan Damai, Jangan Anggap Anarkis

Must read

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Dewan Adat Papua (DAP) Wilayah III Doberay menggelar kampanye damai Adat Budaya Papua bertajuk tolak Rasisme di Indonesia, Kamis (19/9/2019). Kampanye yang dihadiri masyarakat 7 suku di Manokwari itu dilakukan dalam bentuk ibadah.

Ketua DAP Wilayah III Doberay, Yohan A Warijo mengatakan, kampanye damai itu dilakukan untuk menyampaikan pesan damai dan kesan terbaik.

“Jadi jangan menganggap kita jelek dan anarkis. Permohonan ijin kampanye damai sudah kami ajukan namun tidak mendapat ijin. Padahal kita damai,” ucap Yohan.

Selain menggelar aksi, mereka juga menyatakan dan menyerahkan 6 point pernyataan sikap. Berikut 6 point pernyataan sikap DAP :

1. Kami segenap komponen masyarakat adat Papua di Provinsi Papua Barat mendesak pemerintah pusat Republik Indonesia di Jakarta untuk membebaskan sayang mendabayan dari tahanan Polres Manokwari yang terjadi karena persoalan rasisme terhadap orang asli Papua.

2. Kami meminta pemerintah Republik Indonesia untuk membebaskan saudari Veronica koman dan Surya Ananta Ginting sebagai pembela hak asasi manusia Papua yang dijerat pasal kriminalisasi berdasarkan masalah rasisme.

3. Kami meminta pemerintah Republik Indonesia untuk memberikan ruang perundingan antara perwakilan masyarakat adat Papua dari 7 wilayah adat di tanah Papua.

4. Kami orang asli Papua bukan monyet karena tidak sesuai dengan pembukaan Pancasila dan undang-undang Dasar 1945 serta bertentangan dengan ajaran agama bahwa manusia segambar dan serupa dengan Tuhan sang pencipta dan juga resolusi perserikatan bangsa-bangsa PBB nomor 2106 tentang penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial karena masyarakat adat Papua sesungguhnya adalah rumpun ras Melanesia.

5. Kami masyarakat adat Papua dari perwakilan 7 wilayah adat meminta Heri dengan pendapat Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia dan Majelis Permusyawaratan Republik Indonesia terkait status otonomi khusus pemekaran atau Merdeka sendiri pisah dari NKRI berdasarkan prinsip-prinsip keadilan dan perdamaian bagi sesama umat manusia.

6. Tarik BKO TNI dan Polri dari tanah Papua karena masalah rasisme yang terjadi di Malang dan Surabaya sebab Tanah Papua adalah zona damai.

Aksi damai komponen DAP wilayah III Doberay, tersebit mendapat pengawalan ketat aparat keamanan. Massa tidak mendapatkan ijin long marc. Polisi berangapan aksi mereka menyalahi aturan karena sudah ada unsur penghasutan.

Kapolres Manokwari, AKBP Adam Erwindi, lalu menyampaikan peringatan pertama sekitar pukul 12.05 WIT, untuk membubarkan diri.

Setelah berdoa, massa yang diwakili Zakarias Horota, menyerahkan pernyataan sikap ke Kapolres dan kemudian membubarkan diri dengan tertib.

“Setelah kita sampaikan peringatan, tidak lama kemudian mereka membubarkan diri. Aksi mereka sudah mengandung unsur penghasutan jadi kami minta agar membubarkan diri,” tandasnya.(me)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta