16.3 C
Munich
Sabtu, Juli 27, 2024

Tingkatkan Daya Saing UMKM di Masa Pandemi Covid-19, BI Pabar Gelar Pelatihan Kewirausahaan

Must read

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Papua Barat, menyelenggarakan kegiatan pelatihan kewirausahaan kepada UMKM binaan ditengah Pandemi Covid-19.

Pelatihan dengan mengangkat topik kewirausahaan dan penyusunan laporan keuangan ini dilaksanakan melalui media digital meeting, mengingat terdapat imbauan dari pemerintah untuk melaksanakan social/physical distancing.

Selain itu, pelatihan ini dilaksanakan sehubungan dengan dampak Covid-19 yang menyebabkan penurunan jumlah permintaan dan jumlah produksi UMKM.

“Pelatihan ini juga merupakan wujud upaya BI Papua Barat dalam mendukung peningkatan daya saing UMKM, khususnya di masa Pandemi Covid-19,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia, S. Donny H. Heautubun, melalui rilisnya, Jumat (8/4/2020).

Sementara pelatihan pada bulan April 2020 itu melibatkan 3 UMKM binaan, yaitu UMKM Abon Ikan Laut Miareto Kota Sorong, UMKM Sari Pala Danaweria Fakfak, dan UMKM Keripik Sukun Efata Manggoapi Manokwari, dengan jumlah pesertanya 23 orang.

“Untuk pelaksana kegiatan dari Konsultan Pengembangan UMKM Bank Indonesia Papua Barat, didampingi Tim Pelaksana Pengembangan UMKM BI Papua Barat,” sebutnya.

Donny menjelaskan pelatihan tersebut diawali dengan materi kewirausahaan dan dilanjutkan materi pengelolaan laporan keuangan UMKM dan praktek pencatatan laporan keuangan sederhana.

“Selama pemaparan materi, peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan kemudian dilanjutkan diskusi dampak Covid-19 terhadap UMKM, serta hal terkait lainnya,” ucapnya.

Dia juga mengatakan materi lain yang juga disampaikan, yakni pengenalan mengenai Sistem Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) berupa video tutorial penggunaan SIAPIK.

“SIAPIK ini merupakan aplikasi yang dikembangkan Bank Indonesia sebagai alat bantu bagi pelaku UMKM guna memantau kondisi keuangan usahanya. Sehingga pelaku UMKM diharapkan mampu memiliki perencanaan keuangan yang baik agar dapat memperkuat keberlangsungan usaha,” tukasnya.

“Penggunaan SIAPIK juga dapat menciptakan budaya tertib untuk memisahkan pencatatan keuangan usaha dengan keuangan rumah tangga, dan diharapkan mampu menjadi alat bantu untuk membuka akses keuangan antara petani dan pelaku UMKM dengan perbankan/lembaga keuangan,” ujarnya.

Melalui kegiatan ini, tambah dia pelaku UMKM, dapat membuktikan bahwa mereka sanggup menggunakan teknologi sebagai sarana baru pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan lebih efektif dan efisien.(me)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta