MANOKWARI,JAGATPAPUA.com-Penjabat Gubernur Provinsi Papua Barat Drs Paulus Waterpauw M.Si, bersama para Pimpinan OPD Provinsi Papua Barat serta warga masyarakat Aipiri melepas 300 ekor Tukik (anak penyu) ke laut.
“Penyu harus terus dilestarikan ya, jadi saya imbau kepada bapak-bapak khusus yang nelayan agar ketika melaut kalau lihat ada teteruga (penyu) tidak boleh ditangkap, atau mungkin tersesat karena pukat agar dilepas lagi ya,”ajak Pj Waterpauw
Kepunahan Penyu menurut jendral Bintang tiga ini, semakin tinggi di dunia bahkan indonesia, tidak terkecuali papua barat sehingga menjaga kelestariannya sangat penting. Laut Aipiri diharapkan menjadi lokasi pelestarian Penyu ke depan.
Penyu dalam kehidupannya lanjut Waterpauw bahwa ketika dilepas dari satu titik lokasi suatu saat pasti akan kembali ke tempat dimana penyu itu berasal.
“Saya bahkan pernah membaca, dalam sebuah penelitian penyu yang awalnya dilepas dari sekitar laut pesisir NTT Indonesia, dalam kehidupannya tiba di Amerika Serikat selanjutnya kembali ke NTT dimana pertama kali penyu itu dilepas. Itulah Penyu, mereka tahu dari mana asalnya, meskipun kemungkinan hidupnya sangat kecil karena predator atau ditangkap serta dimakan manusia,”kata Pj Waterpauw
Untuk itu ia mengajak seluruh masyarakat Aipiri untuk bersepakat menjaga dan melindungi Penyu. Khususnya kepada para kaum muda di Aipiri bisa dikoordinasi atau disosialisasikan imbauan untuk menjaga kelestarian Penyu kepada semua masyarakat.
Selain itu, Peran pemerintah kampung juga sangat penting dalam melakukan sosialisasi maupun mengingatkan masyarakat. Pada prinsipnya silahkan nelayan dalam melakukan aktivitasnya di laut, tetapi harus diingat bahwa pelestarian Penyu juga harus dijaga untuk tetap lestari.
“Berbicara sebuah pembangunan itu berkelanjutan. Jadi bukan hari ini makan langsung selesai, tetapi kehidupan anak, cucu, cicit kita masih terus berlanjut. Sehingga kelestarian Penyu sangat penting untuk dijaga.
“Bapak Bupati Manokwari dan jajaran juga akan diimbau untuk memberikan arahan dan petunjuk untuk masyarakat terkait pelestarian Penyu ini. Sebab masyarakat memiliki tanggung jawab yang sama dengan negara atau pemerintah dari pusat hingga kampung untuk melestarikan semua kehidupan,”sebut Pj Waterpauw.(jp/yon)