17.8 C
Munich
Jumat, Maret 29, 2024

Ketua PGGP Harap Momen Paskah Jangan Jadi Seremonial Semata

Must read

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com- Peringatan Hari Raya Paskah, yang hadir berselang dua hari dengan Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2019, sedikit mengganggu konsentrasi sebagian besar umat Nasrani, di Manokwari dan umum di Papua Barat, dalam melaksanakan kegiatan kerohanian sebelum dan pada saat hari raya Paskah itu sendiri.

Ketua PGGP Papua Barat, Pdt Sherly F.A.Parinussa Siagian S.Th mengatakan, momen Paskah, seharus menjadi motivasi dan inspirasi bagi kehidupan umat Nasrani di Papua Barat, bukan sebatas seremoni semata. Makna dari Perayaan ini, memiliki kekuatan besar dalam mewujudkan perubahan hidup ke arah yang lebih baik sesuai perintah dalam Firman Tuhan.

“Kita sendiri mengalami hari pemilihan tanggal 17 April atau hari Rabu, dan pada hari Rabu, masuk dalam pekan Paskah, karena pekan paskah itu di mulai dari Rabu Agung, Kamis Putih, Jumat Agung, sampai Sabtu Sunyi dan Minggu Paskah,” ungkap Sherly.

Sherly, menerangkan pelaksanaan Pemilu serentak yang dilakukan pada Pekan Paskah, kalau dilihat sisi positifnya, semua itu tidak terlepas dari rencana Tuhan. Kalaupun perayaan Paskah dilakukan di tengah-tengah pergumulan bangsa untuk mencari para pemimpin yang benar atau orang-orang strategis, maka momentum perayaan Paskah, harusnya menjadi doa bersama.

“Pada momen Paskah ini, kita meminta dan bermohon kepada Tuhan menghadirkan pemimpin bangsa yang takut akan Tuhan, pemimpin bangsa yang hidup dalam karya dan nilai – nilai pengorbanan Yesus Kristus itu sendiri,”ucap Sherly.

Menurut Sherly, adalah hal yang positif, kehadiran gereja melalui perayaan Minggu Sengsara sampai pekan Paskah, seharusnya memberikan dampak yang kuat bagi hadirnya sebuah penyelenggaran Negara yang lebih baik. Untuk kehadiran para anggota parlemen yang baik dalam suasana Paskah ini.

Namun secara negative menurut Sherly, hingga saat ini orang tidak memahami gaung dari kontestasi politik menutupi gaung paskah

“Saya melihat kita salah kaprah, karena sesungguhnya tidak akan ada tanggal 17 (Pemilu), kalau tidak dimulai dengan apa yang kita alami ditanggal 19, 20, dan 21 (Paskah), hanya karena ada Paskah, hanya karena Salib Kristus, dan hanya karena ada pengorbanan kristus, maka kita ada sebagaimana kita ada, menjadi satu bangsa yang besar,” tukas Sherly.

Oleh karena itu, Sherly, berharap umat Nasrani, Anggota Gereja, dan Orang Percaya, dapat memaknai Minggu Perayaan Paksah, dengan hati yang bersih, walaupun memiliki keterlibatan dalam pelaksnaan Pemilu.

“Bagi mereka para Caleg. Saya harap mereka mengutamakan doa, setia mengikuti proses Paskah, ibadah – ibadah dan perjamuan Kudus. Jangan ditinggalkan hanya karena sibuk untuk menghitung surat suara, sehingga mengabaikan hal yang paling esensi,” tutur Sherly.

“ Bagi caleg, atau bagi engkau pimpinan partai, ataupun engkau bertugas di KPU, atau petugas Panitia Pemungutan Suara mari lakukan tugas dengan benar dan umat Nasrani yang terlibat dalam penyelenggara agar mengutamakan Ibadah,” ajak Sherly.

Sherliy, mengimbau kepada seluruh masyarakat Provinsi Papua Barat, sesuai dengan thema Paskah tahun ini, ‘ supaya kebangkitan Yesus Kristus, menjadikan kita sebagai pribadi – pribadi orang percaya yang hidup didalam kekuatan Tuhan’.

“Untuk melihat bangsa Indonesia lebih baik, tentunya kita sadar pertaruhan-pertaruhan politik ini bisa memperkeruh nilai kasih, nilai kebersaaman, nilai kejujuran, karena manusia memperebutkan kedudukan atau posisi, tetapi mengabaikan nilai sesungguhnya dari nilai kemenangan,” ungkap Sherly.

“Kemenangan sejati adalah kemenangan yang diraih oleh kejujuran keterbukaan hati, pengorbanan diri dan sikap menghargai kemanusiaan. Sebab kemenangan, dengan mengabaikan nilai kemanusiaan, mengabaikan hak-hak sesama, meraih kemenangan dengan hoax, maka sebenarnya kemenangan yang demikian akan merusak bangsa ini,”tutup Sherly.(me)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta