RANSIKI, JAGATPAPUA.com — Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Manokwari Selatan (Mansel) melaksanakan sosialisasi terkait pencegahan tindak kekerasan perempuan dan anak, di Balai Kampung Sidomulyo.
Pelaksanaan sosialisasi tersebut, diikuti masyarakat dua kampung, yakni Kampung Sidomulyo dan Kampung Sindang Jaya, serta turut dihadiri Kabid PHPKA DP3A Pemprov Papua Barat, Muryani, yang juga menjadi pembicara pada sosialisasi tersebut.
Muryani mengatakan, dengan pelaksanaan sosialisasi terkait pencegahan tindak kekerasan perempuan dan anak, diharapkan setiap warga bisa mampu memahami sikap dan tindakan apa yang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Secara umum kata Muryani, di Papua Barat sendiri, kasus tindak pidana kekerasan seksual menjadi yang paling banyak terjadi.
“Laporan yang masuk, mayoritas itu kasus kekerasan seksual. Sehingga baru-baru ini ada statemen dari pusat bahwa Papua Barat darurat pelecehan seksual kepada anak,” tuturnya.
Melalui sosialisasi ini juga kata Muryani, sudah bisa dibentuk aktivis PATBM di wilayah Mansel, untuk meminimalisir kasus tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Jadi mereka dari DP3A bisa membentuk kader atau aktivis PATBM, sehingga kasus yang terjadi bisa ditangani,” pungkasnya.(JP)
