3.1 C
Munich
Sabtu, Desember 14, 2024

Buka Raker I Suku Byak Di Yensawai, Gubernur Dan Mananwir Disambut Prosesi Adat Mansorandak

Must read

YENSAWAI,JAGATPAPUA.com– Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan M.Si membuka Rapat Kerja (Raker) I suku Byak Provinsi Papua Barat tahun 2022, Kamis (5/5/2022) di kampung Yensawai Timur, Distrik Batanta Utara, Kabupaten Raja Ampat.

Gubernur dan Para Mananwir serta Mansonanem suku Byak yang tiba di kampung Yensawai, disambut tarian adat byak Mansorandak, sekaligus diarak menggunakan perahu adat (Mansusu) menuju lokasi kegiatan.

Hadir dalam Raker itu, Bupati Raja Ampat Abdul Faris Umlati, Wakil Bupati Raja Ampat Orideko Burdam, Kepala Suku byak Provinsi Papua Barat Hengky Korwa, Kepala suku besar byak Papua Yan Piet Yarangga, Ketua Polisi Adat Suku Byak Gotlief W Baransano, Mansonanem suku Byak DR Filep Wamafma SH.,M.Hum.CLA. Sesepu masyarakat adat suku Byak, serta para forkopimda Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Raja Ampat.

Gubernur Dominggus mengatakan,
Suku biak adalah suku pertama menerima dan turut serta menyebarluaskan peradaban baru umat kristen dari daratan Eropa ke segala penjuru tanah Papua.

Dengan adanya kegiatan rapat kerja maka dapat mengikat kelompok masyarakat suku biak yang tersebar di kabupaten dan kota Papua Barat, untuk saling mengenal dan mempererat rasa persaudaraan. Serta terbangunnya saluran komunikasi untuk berbagi pengalaman, pengetahuan dan pandangan tentang persoalan yang dialami di daerah masing-masing untuk bisa mendapat solusi secara bermartabat.

Gubernur Papua barat menabuh tifa tanda dibukanya kegiatan raker 1 suku byak.

Gubernur mengatakan, Raker suku Byak tahun 2022, forum yang sangat tepat dalam merumuskan program-program organisasi yang terinci dan terukur yang disesuaikan kondisi di lapangan dan kemampuan sumber daya organisasi.

“Rapat kerja ini diharapkan menjadi semangat baru, dalam meningkatkan gairah perjuangan serta kepekaan organisasi Papua Barat dalam melihat persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan yang begitu kompleks. Selain itu, dapat membangun dan menata dengan baik serta menjalankan organisasi berbasis masyarakat adat Papua Barat secara profesional,”beber Gubernur Mandacan.

Gubernur berharap, dalam raker tersebut suku byak Papua Barat dapat menyusun program-program yang terintegrasi dan sistematis serta dapat mendukung pengembangan sumber daya dan merancang program kerja yang bermanfaat bagi pemberdayaan kelompok suku-suku yang tersebar di Provinsi Papua Barat.

“Saya sangat mengapresiasi ketua dan pengurus suku byak Provinsi Papua Barat yang mengambil langkah tepat dalam mengelola organisasi, karena setiap aktivitas organisasi perlu direncanakan dengan baik agar capaiannya dapat diukur serta dapat meminimalisir resiko dan pada akhirnya dapat dievaluasi untuk perbaikan program kerja organisasi ke depan,”ucap Gubernur Dominggus.

Gubernur juga berpesan melalui raker dimaksud, suku byak Papua Barat dapat menghasilkan program kerja unggulan organisasi yang sesuai dengan visi dan misi pemerintah Provinsi Papua Barat saat ini.

“Hal ini selaras dengan tema Raker Tahun 2022 ini yaitu konsep berpikir kesukuan dan konsep berpikir ke Papua dalam skema otonomi khusus Papua. Selain itu dijadikan forum ini sebagai sarana konsolidasi kolaborasi dan sinergitas program organisasi sehingga visi dan misi organisasi ini dapat berwujud,”ujar Dominggus

Organisasi suku byak Papua Barat dapat menjadi rumah besar bagi suku-suku yang lain di wilayah Papua Barat, dan harus mampu melahirkan generasi terbaik yang memiliki integritas yang unggul serta mampu berkolaborasi dengan elemen lainnya guna mewujudkan Papua Barat yang lebih maju aman dan sejahtera.

Sementara, Hengky Korwa mengatakan, raker I suku Byak Papua barat tidak membahas hal lain diluar program kerja, khusus membahas eksistensi orang byak yang ada di Papua barat.

Untuk itu ia meminta kepada seksi persidangan agar menyiapkan materi yang akan dibahas selama raker.

“Kita hanya bicara kepentingan kawasa byak yang ada di Papua barat. Hal yang mampu diprogramkan untuk masyarakat byak di Papua barat,”ujarnya

Moto jangan hanya menjadi slogan semata, tetapi harus dibuat dan laksanakan dalam kehidupan masyarakat suku byak.

“Supaya orang tidak anggap remeh kita, orang tidak bilang kita pendatang. Program jangka pendek dan menengah Ini penting untuk bagi para penerus kita kedepan.(jp/adv)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta