15.9 C
Munich
Sabtu, Juli 27, 2024

Perusahaan yang Berinvestasi di Papua Barat Harus Prioritaskan OAP

Must read

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Provinsi Papua Barat, kaya akan potensi Sumber Daya Alam (SDA), baik pertanian, perikanan, pertambangan, hasil hutan, maupun pariwisata, dan semua sektor ini bisa menyerap tenaga kerja yang cukup tinggi.

Namun sayang, potensi tersebut belum dimanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran rakyat. Hal ini tercermin dari tingginya angka kemiskinan maupun pengangguran di Provinsi Papua Barat.

Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan mengatakan untuk mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan, perlu ada dukungan maupun kerjasama dari pihak investor yang telah berinvestasi atau menanamkan modalnya di wilayah ini.

Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan.

“Berbagai upaya telah dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Namun kurangnya SDM mengakibatkan anak-anak muda, khususnya OAP kalah saing dengan Non OAP,” ungkap Dominggus, pada pertemuan internal SKK Migas Wilayah Papua & Maluku di Swiss Bellhotel Manokwari, Rabu (16/5/2019).

Diibaratkan jika seorang yang mempunyai kendaraan dan mengendarainya wajib memiliki SIM, hal yang samapun berlaku di perusahaan.

“Jika ingin bekerja disebuah perusahaan, harus mempunyai sertifikat maupun skill yang cukup, dalam melakukan pekerjaannya,” ucap Dominggus.

Untuk itu Dominggus menghimbau kepada para investor yang ingin berinvestasi di wilayah Papua Barat, maupun yang sudah berinvestasi, untuk memprioritaskan tenaga kerja Orang Asli Papua (OAP).

Sebab adanya kerjasama yang baik, keberadaan perusahaan dapat membantu Pemerintah Daerah untuk mengurasi angka kemiskinan maupun pengangguran di daerah ini.

“Kiranya perusahaan-perusahaan yang sudah berinvestasi akan menseriusi berbagai kerjasama yang sudah disepakati untuk memberikan kesempatan terhadap putra/putri OAP, dalam meraih mimpi serta menimba ilmu, ” terang Dominggus.

Saat ini Pemda melalui Kabupaten Bintuni, telah melakukan kerjasama dengan PT. Petro Tecno guna melatih tenaga kerja OAP maupun Non OAP selama tiga bulan.

“Setelah selesai pelatihan, para tenaga kerja sudah siap dipekerjakan pada perusahaan baik itu didalam maupun luar daerah Papua,” imbuh Dominggus.

Dominggus juga berpesan kepada SKK Migas KKKS Wilayah Papua & Maluku, agar melaporkan hasil setiap kegiatan perusahaannya kepada pihak pemerintah, karena tidak menutup kemungkinan akan dilakukan peninjauan langsung pada perusahaan yang sudah berinvestasi di Papua Barat.

Sementara itu Direktur SKK Migas KKKS Wilayah Papua & Maluku, A. Rinto Pudyanto menyatakan, salah satu program kedatangan timnya ke Papua Barat, adalah untuk melakukan kerjasama dengan UNIPA, membuka Migas Center, yang nantinya akan berfungsi sebagai pusat informasi Minyak dan Gas.(el)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta