MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Presentasi angka stunting tertinggi di Wilayah Papua Barat adalah Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf) 40,1 persen, disusul Kabupaten Sorong Selatan (Sorsel) 39,6 persen.
Hal itu diungkapkan Kepala BKKBN Provinsi Papua Barat Philmona Maria Yarollo kepada awak media, Selasa (22/3/2022) di Manokwari. Ia menyebutkan selain Pegaf dan Sorsel, ada 4 Kabupaten lainnya yang memiliki angka prevalensi Balita stunting yaitu Kabupaten Tambrauw 39,4 persen, Kabupaten Maybrat 34,5 persen, Kabupaten Raja Ampat 31,1 persen dan Kabupaten Teluk Wondama 31,0 persen.
“Sementara Daerah dengan stunting paling rendah adalah kota Sorong sebanyak 19,9 persen, Kabupaten Fakfak 26,0 persen, Kabupaten Manokwari 26,9 persen, teluk Bintuni 27,5 persen, kabupaten Mansel 25,8, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Sorong 28,7 persen, Kabupaten Teluk Wondama 31,0 persen, Kabupaten Raja Ampat 31,1 persen dan Kabupaten Maybrat 34,5 persen,”beber Philmona
Menurut dia, secara nasional stunting khusus Papua Barat berada pada angka 26,2 persen dari 13 Kabupaten/ Kota di Provinsi.
Sementara Kepala BKKBN Provinsi Papua Barat Philmona Maria Yarollo berharap khusus untuk enam Kabupaten melalui sosialisasi ini yang diikuti oleh anggota tim tingkat provinsi dan kabupaten kota baik Bupati dan Walikota tetapi juga Bapeda, Kesehatan, PKK dan OPD terkait dapat menjadi perhatian kita semua dan kita berkomitmen untuk menurunkan angka stunting di Kabupaten Kota.
” Lebih lanjut kita harus berkomitmen terlebih untuk kabupaten/Kota yang angka stuntingnya masih tinggi untuk program-program yang strategi yang langsung bisa kena sasaran,” tandasnya.(jp/adv)
