MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Limbah sisa sabun berbahan kimia, dari bekas Pabrik Air Minum Akwafa, yang terbakar di Jalan Drs. Esau Sesa, Manokwari, diduga telah mencemari kali di dekat bengkel PT. Fulica.
Hal ini diungkap, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Manokwari, Yonadab Sraun, kepada media ini, Kamis (9/1/2020).
“Pemilik tempat usaha ini harus segera membersihkan puing-puing bekas kebakaran, termasuk sisa-sisa bahan kimianya,” ujarnya.
Dia mengatakan sesuai hasil temuan, busa yang menggumpal dikali dekat jembatan Fulica, berasal dari bahan baku pembuat sabun, pembersih kaca dan lantai, yang terbawa air disaat hujan turun.
“Temuan kami, bahan kimia yang terkandung dalam pembuat sabun, pembersih kaca dan lantai ini berupa Isopropil alkohol, benzal konium chloride dan surfacktant serta Dye dan Fragrance. Ini tergolong bahan kimia berbahaya bagi tubuh manusia maupun hewan, meski jumlah kandungannya sekitar lima persen,” jelasnya.
Sementara, Kabid Pengendalian Pencemaran, Kerusakan Lingkungan Hidup dan Keanekaragaman Hayati Dinas Lingkungan Hidup Manokwari, Yohanes Ada Lebang, mengaku sesuai informasi lokasi yang awalnya milik PT. Sinar Gunung Moile Manokwari ini, telah dijual kepada PT. Global Makmur Persada.
“Setahun pasca peristiwa kebakaran tersebut lokasi ini belum dibersihkan, sehingga kami akan memanggil pengusaha atau pemilik yang baru agar lokasi tersebut segera dibersihkan,” sebutnya.
Dia juga mengaku pihaknya akan menindaklanjuti temuan itu dan melakukan uji kualitas air pada laboratorium Puslit Universitas Papua (Unipa) Manokwari, agar dapat memastikan kondisi air tersebut.
“Kita harapkan kepada pemilik usaha yang menggunakan bahan kimia yang akan berdampak mencemari lingkungan hidup agar memperhatikan sarana dan prasana maupun fasilitas pendukungnya,” ucapnya.(chl)
