MANOKWARI, JAGATPAPUA.com — Kepala Dinas Sosial Provinsi Papua Barat Lasarus Indow sebut dirinya tidak pernah dihubungi bahkan ditanya soal pengusulan nama Penjabat Gubernur Papua Barat oleh Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB), menurutnya hal itu menyalahi aturan.
“Saya tidak pernah dihubungi, dan Saya merasa belum layak untuk berada di posisi itu, oleh karena itu saya menyatakan mundur dalam pengusulan tersebut karena sesuai aturan dikhususkan bagi pejabat Eselon 1 di Pemerintahan,” kata Lasarus Indow di kantornya, Selasa (18/4/2023).
Dirinya menyayangkan tindakan MRPB sebagai lembaga kultur yang harusnya paham terkait aturan Aparatur Sipil Negara (ASN). Dimana Penjabat Gubernur merupakan pejabat yang setidaknya pernah menduduki jabatan eselon I.
“Saya harus taat azas dengan menghormati pimpinan saya, karena yang diusulkan bersama saya adalah pimpinan saya, tentu saya akan menolak karena saat ini saya masih menduduki jabatan eselon II,” lanjut dia.
Dirinya mengatakan, MRPB segera melakukan klarifikasi dan menghilangkan nama Lasarus Indow dari usulan penjabat Gubernur Papua Barat selanjutnya.
“Saya harap MRP segera melakukan klarifikasi dan mengeluarkan nama saya dari usulan yang mereka buat, sebab saya tidak mau disangkut pautkan dengan kepentingan kelompok tertentu,” tandas dia.
Sebelumnya, MRPB mengusulkan tiga nama sebagai penjabat Gubernur Papua Barat pada kementrian dalam negeri, dalam usulan tersebut tiga nama yang diusulkan yakni Paulus Waterpauw, Lasarus Indow, dan Roberth Rumbekwan. (jp*)
