MANOKWARI,JAGATPAPUA.com–Dr. Filep Wamafma, S.H., M.Hum selaku ketua STIH Manokwari kembali mengirim dua anak asli Arfak mengikuti program perkuliahan mandiri dalam summer school program dan seminar ke Universiti Selangor, Malaysia.
Kedua mahasiswa tersebut adalah Selmina Sayori mahasiswi STIH semester 7, dan Yohan Salomo Ariks mahasiswa STIH semester 5. Keberangkatan keduanya pada Jumat (22/9/2023) didampingi oleh delegasi dosen STIH Manokwari, Hengky Saiba, SH., M.H.
Dr. Filep Wamafma secara simbolis melepas keberangkatan delegasi lewat bandara Rendani Manokwari via telepon seluler langsung dari Jakarta. Dalam kesempatan itu, Filep menyampaikan bahwa program mandiri ini bukan hanya sekedar seremonial biasa, namun diharapkan kedua mahasiswa STIH asli Arfak ini bisa menambah wawasan dan menimba banyak bekal keilmuan di negara Malaysia.
Tidak hanya kepada mahasiswa, Filep juga berpesan kepada dosen pendamping Hengky Saiba untuk bisa turut memaparkan tentang berdirinya STIH Manokwari di panggung ASEAN melalui seminar yang akan terlaksana di Universiti Selangor, Malaysia.
“Saya memberikan peluang ini seluasnya kepada anak asli Arfak keluar negeri, sebab kita semua harus maju bersama-sama dan membawa perubahan lewat suku Arfak, saat ini menambah wawasan ilmu pengetahuan di luar negeri dan nantinya berkarya dengan gemilang,” ungkap Filep.
Dia menambahkan setelah kembali dari luar negeri mahasiswa diharapkan dapat memberikan warna tersendiri dan berbagi ilmu serta pengalaman di lingkungan kampus STIH, juga keluarga dan lingkungan masyarakat Arfak.
Sementara itu, mahasiswi Arfak Selmina Sayori mengaku bahwa kesempatan ini menjadi sejarah baginya karena pertama kalinya akan menginjakkan kaki di luar negeri. Hal yang sama juga diakui Yohan Ariks dan dosen pendamping Hengky Saiba.
Oleh sebab itu, kedua mahasiswa Arfak ini mengaku sangat antusias dan berterima kasih kepada Dr. Filep Wamafma yang terus memperhatikan kemajuan anak-anak Arfak selama berkuliah di STIH Manokwari. Adapun perjalanan para mahasiswa dari bandara Rendani menuju Surabaya dan selanjutnya menuju ke Malaysia.
Diketahui, keberangkatan delegasi mahasiswa dan dosen STIH keluar negeri ini bersumber dari dana dan program mandiri, tidak didukung dana bantuan dari pemerintah baik provinsi maupun kabupaten baik itu APBD maupun dana Otsus.(jp/ask)