1.2 C
Munich
Kamis, April 18, 2024

Kurangi Transmisi Penularan, Dinkes PB Gelar Advokasi Dan Sosialisasi Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19

Must read

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Pemerintah Provinsi Papua Barat terus mendorong pemerataan vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat baik untuk dosis pertama, Kedua dan Ketiga di Wilayah Papua Barat.

Salah satu upaya serius yang dilakukan Pemprov Papua Barat melalui Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat yaitu advokasi dan sosialisasi pelaksanaan vaksinasi covid -19 se Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat, Selasa (19/7/2022) di Manokwari.

Kegiatan yang menghadirkan Dinas kesehatan tingkat kabupaten/Kota se-Papua Barat tersebut, dibuka oleh Pj Gubernur Papua Barat, Drs Paulus Waterpauw melalui staf ahli bidang Kemasyarakatan dan SDM Tawakal.

Dikatakan, Protokol kesehatan dan vaksinasi merupakan kombinasi yang paling ampuh untuk mengurangi dampak akibat covid-19, dan tentu semua pihak baik pemerintah maupun masyarakat menginginkan kondisi dan situasi berjalan normal.

Tetapi realita, kepatuhan dalam menerapkan protokol kesehatan juga relatif rendah dapat dilihat di tempat umum bahkan didalam ruangan masih banyak yang tidak memakai masker.

Ia menuturkan, Vaksinasi covid-19 sudah dilaksanakan sekitar satu setengah tahun di Indonesia termasuk Papua Barat, dan tentu manfaatnya manfaat dapat rasakan. Selain jumlah kasus covid-19 yang relatif menurun juga angka kematian akibat covid-19 jauh berkurang.

Ia menjelaskan, pelaksanaan Vaksinasi covid-19 bertujuan untuk mengurangi transmisi penularan covid-19, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat covid-19, mencapai kekebalan kelompok di masyarakat dan melindungi masyarakat dari covid 19 agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi kekebalan kelompok hanya dapat terbentuk apabila cakupan vaksinasi tinggi dan merata di seluruh wilayah.

“Hal inilah yang membuat Pemerintah terus berupaya dalam pencegahan melalui pemberian program vaksin jika dinilai dari sisi ekonomi akan jauh lebih hemat biaya bila dibandingkan dengan upaya pengobatan,”kata Pj Waterpauw melalui Staf Ahlinya.

Foto bersama pada advokasi dan sosialisasi pelaksanaan Vaksinasi covid-19 se -Kabuoaten Kota di Provinsi Papua Barat.

Ia membeberkan, untuk Papua Barat
Cakupan dosis 1 vaksin covid 19 di Papua Barat saat ini baru mencapai 60% dosis kedua baru mencapai 46% dan dosis ketiga baru mencapai 13% dan capaiannya menempatkan Papua Barat sebagai provinsi kinerja terendah setelah Papua

“Tentu angka ini sangat jauh dari cukup untuk melindungi masyarakat kita dari ancaman covid 19 apabila capaian vaksinasi covid 19 ini tidak merata di semua wilayah masih. Banyak masalah-masalah yang harus kita selesaikan terutama untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terkait bahaya covid 19 dan perlu melengkapi vaksinasi covid 19 hingga dosis ketiga,”beber Pj Waterpauw

Sehingga melalui kegiatan advokasi dan sosialisasi ini, dapat menentukan langkah bersama terkait apa saja yang harus dilakukan.

Semua sektor harus dilibatkan, dan merencanakan rencana kerja ke depan untuk menyelesaikan masalah terkait rendahnya vaksinasi covid-19 di Papua Barat.

“Mari bersinergi bekerja sama dan berkolaborasi antara lintas sektor yang terkait,”ajak Pj Waterpauw.

Sementara untuk Papua Barat, dilaporkan 31.696 orang positif dengan 383 kematian.

Dampaknya tak hanya pada sektor kesehatan, namun juga memberi dampak besar bagi perekonomian, sektor sosial, pariwisata, tenaga kerja, pendidikan dan lainnya.

Kegiatan tersebut dilanjutkan dengan pemaparan materi terkait Vaksinasi oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan, sekaligus diskusi bersama.(jp/adv)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta