21.3 C
Munich
Jumat, Maret 29, 2024

Bandara Rendani diusulkan ganti nama menjadi Lodwiek Mandacan

Must read

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Kehadiran Otonomi Khusus, bukan saja untuk menjawab ketertinggalan pembangunan di daerah, tetapi juga memberikan penghormatan bagi masyarakat Papua di daerah.

Bentuk penghormatan dapat terwujud melalui penamaan terhadap fasilitas publik, berupa sarana prasarana, gedung, dan Jalan berdasarkan istilah lokal setempat.

Salah satu tokoh intelektual Arfak, Daud Indouw saat ditemui menjelaskan dirinya sangat setuju jika sejumlah sarana prasana publik menggunakan domain lokal.

Saat ini banyak istilah lokal yang sudah terhapus, misalnya nama tempat, sungai dan jalan digantikan dengan istilah baru yang dianggap asing oleh masyarakat setempat.

Misalnya, nama-nama sungai di Kota Manokwari, yakni Sungai Wosi istilah lokalnya disebut kali Uros ( Kali Uros), Sungai Rendani (Kali Uriem), Sungai Sowi (Kali Usow), Sungai Andai (Kali Udai) Sungai Maripi (Kali Amip), Sungai Maruni (Kali Ambued).

“Nama-nama asli ini perlu ditulis agar orang tahu dan menjadi sejarah yang harus dipertahankan oleh generasi. Begitu juga dengan nama jalan, dermaga, bandara, dan fasilitas publik perlu dinamai dengan istilah lokal,” sebut Daud.

Daud mengusulkan Bandara Rendani dirubah nama menjadi Bandara Lodwiek Mandacan. Pasalnya hampir setiap daerah di Papua telah memberikan nama berdasarkan tokoh di daerah, sedangkan di Manokwari masih mempertahankan istilah Rendani yang bukan berasal dari istilah setempat.

Selain itu, Raperda domain lokal telah diusulkan oleh DPRD Manokwari pada 2007-2008, namun belum ditetapkan dan diundangkan dalam lembaran daerah karena belum disahkan.

“Tahun 2007-2008, DPRD sudah pernah usulkan Raperda tentang pemberiaan nama kepada sejumlah jalan, bangunan, bandara, dermaga berdasarkan istilah lokal,” ucap Daud, Mantan Anggota DPRD Kabupaten Manokwari ini.

“Kedepan, saya minta DPRD Manokwari yang baru dilantik agar mengesahkan Raperda menjadi Perda. Jangan sampai hilang, kita bilang rumah kita tapi nama-nama asli kita sudah tidak tahu,” tandas Daud.(js)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta