1.3 C
Munich
Senin, Desember 9, 2024

Wondama Masih Hijau Dari Covid-19, Tapi Ada Tambahan 1 PDP

Must read

WASIOR, JAGATPAPUA.com – Kabupaten Teluk Wondana, hingga Selasa (12/5/2020), masih dikategorikan sebagai zona hijau Covid-19, meski jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) bertambah satu orang dengan jumlah total 4 orang.

Juru Bicara Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Teluk Wondama, dr. Yoce Kurniawan mengatakan PDP ini merupakan pasangan suami istri, yang merupakan penduduk ber-KTP Wondama.

“PDP pertama peserta Itjima di Gowa Sulawesi Selatan, dan terkonfirmasi tanggal 8 Mei 2020, sementara PDP kedua istri dari PDP 1, yang beralamat di Kampung Iriati, Distrik Wasior dan terkonfirmasi pada 10 Mei 2020. Sedangkan PDP 3 dan 4 juga merupakan pasangan suami istri, penduduk asli Wondama yang beralamat di Distrik Rasiei,” ujarnya.

Dia menjelaskan PDP 3 dan 4, terkonfirmasi tanggal 11 Mei 2020, saat dirawat di Rumah Sakit Angkatan laut (RS-AL) Manokwari. Sedangkan PDP 2 merupakan pasien rujukan dari Puskesmas Wondiboy ke RSUD Manokwari.

“Hasil diagnose dokter di Wondiboy, PDP 3 diduga menderita Tuberculosis TBC paru. PDP 3 sejak 27 April 2020 sudah mendapat perawatan medis di RSUD Manggurai sebelum di rujuk ke Manokwari,” tukasnya.

“PDP 3 dan 4, saat dilakukan rapid test Covid-19, hasilnya reaktif. Keduanya lalu dirawat diruang Isolasi RSAL Manokwari, setelah berkoordinasi dengan Gugus Tugas Provinsi Papua Barat,” terangnya.

Sebelumnya, PDP 3 dan 4 saat dirawat di Puskesmas Wondiboi tidak menunjukan gejala Covid-19, sehingga dalam penanganannya tenaga medis tanpa menggunakan APD Covid-19.

“Para medis yang sempat kontak dengan PDP 1 dan 2, serta PDP 3 dan 4, sebanyak 30 orang telah mengikuti pemeriksaan rapid test pertama dan hasilnya negatif,” ujarnya.

Sementara adanya penambahan PDP tersebut, Bupati Wondama, Drs. Bernadus A Imburi, mengingatkan agar tim Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19, dapat bekerja lebih keras dan tingkatkan koordinasi dan komunikasi agar semua permasalahan dapat teratasi secara baik.

“Lakukan sosialisasi secara terus menerus dan pasang baliho hingga ke kampung-kampung, sebagai langkah pencegahan,” tutur Imburi.(sr)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta