MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Seorang ibu/perempuan memiliki kodrat yang tidak sama dengan laki laki/pria. Seorang ibu dikodratkan melahirkan dan menyusui. Meski dibalik kodrat itu, mitra kesejajaran antara laki laki dan perempuan diera saat ini semakin sama.
“Ruang itu sudah terbuka, mitra kesajajaran itu juga sudah terbuka. Ibu kodratnya untuk melahirkan. Tidak ada bapak bapak, bisa melahirkan. Itu kodratnya yang tidak bisa ditinggalkan,” pesan Wakil Gubernur Papua Barat, Mohamad Lakotani, dalam perayaan hari Ibu, Sabtu (21/12/2019). Diketahui, hari ibu jatuh pada 22 Desember.
Dikatakan Wagub, setelah melahirkan seorang ibu harus menyusui, itu juga kodrat yang harus dilalui oleh seorang ibu.
“Ibu yang gendong anak kecil pada lambang dan logo itu dan juga gambar ibu pegang tas. Menunjukan bahwa kesejajaran itu merata tapi tak boleh melupakan kodrati,” ungkapnya.
Lanjut Wagub, kini era kesajajaran memberikan akses dimana ruang kesejajaran diberikan secara luas. Semua itu, tergantung bagaimana manfaat kesejajaran itu dilakukan dalam memberikan dan menunjukan peran perempuan kepada pemajuan bangsa dan daerah.
“Tidak ada lagi perbedaan kecuali kodrati. Ada anggota dewan perempuan, ketua DPR RI juga seorang ibu. Bahkan, kita pernah punya Presiden yang adalah seorang perempuan,” pesannya.
Wagub mengingatkan bahwa secara kodrati pola pendidikan dengan pola pengasuhan yang baik itu lebih banyak dipengaruhi bagaimana kemampuan ibu membentuk karakter anak anak.(me)