MANSEL,JAGATPAPUA.com–“Dikenal Sebagai Pribadi yang Jenaka dan Begitu Dekat dengan Jurnalis”
Satu Lagi putra terbaik Manokwari Selatan berpulang ke pangkuan Tuhan yang Maha Kuasa, ia adalah almarhum Simon Petrus Insyur, pejabat negara yang dikenal suka bercanda dan sangat dekat dengan wartawan tersebut meninggal dunia di usia 52 tahun, di RS Pratama Elia Waran Oransbari, Jumat 29 April, pukul 06.58 WIT.
Sejumlah jabatan strategis pernah diemban pria yang menjadi salah satu perintis daerah di Pemda Mansel, seperti Kaban Kesbangpol, Kasat Pol PP, Kaban Penanggulangan Bencana Daerah, serta yang terakhir Kadis Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.
Tak ayal, jurnalis Mansel berduka. Bagaimana tidak, pria yang terkahir menjabat sebagai Kapala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tersebut tak pernah kehilangan semangat dalam merangkul dan mendukung tugas-tugas jurnalistik di Mansel.
Ditengah kesibukannya dalam menjalankan tugas negara, Almarhum selalu mengeluarkan candaan-candaan jenaka setiap kali bersua jurnalis.
Saking dekatnya dengan pekerja pers, mobil dinasnya kerap digunakan sebagai transportasi para jurnalis ketika ada kegiatan di distrik terluar di wilayah Mansel.
Bahkan Jurnalis Mansel menjuluki Almarhum James Bond merujuk tiga digit terakhir pada mobil dinasnya yang bernomor polisi PB 5007 L.
Sungguh kehilangan luar biasa.
“Beliau ini salah satu pejabat yang cukup akrap dengan Wartawan. Bahkan bisa dibilang sangat menghormati Wartawan. Sepengetahuan saya, wartawan siapapun yang datang di Mansel pasti dihormati. Pengalamannya di Kesbangpol membuat naluri intelijennya berjalan. Saya beberapa kali ditanyai tentang sosok yang dipantaunya, verifikasinya adalah apakah orang tersebut wartawan atau bukan, kalau wartawan beliau langsung senang. Beliau juga adalah salah satu pejabat yang bisa diajak bercanda layaknya sahabat oleh kita,” kenang salah satu jurnalis senior Mansel Soetanto.
Sifat Almarhum yang rendah hati dan selalu membantu sesama, menjadi kenangan yang sulit untuk dilupakan.
“Beliau yg suka muat kita di mobil dinas 5007 itu kalau liputan. itu jadi mobil wartawan. sedih sekali. Mobil pimpin depan dan slalu diandalkan setiap kali mobil lain rusak. Itu yg menjadi kisah yg selalu membekas di benak orang yang beliau layani. Beliau juga pernah urus Satpol 300 orang yang punya ijzah sampai tidak, dan diangkat jadi honor,” ucap mantan wartawan Biro Mansel Handayani Insyur.
Sepak terjang yang seakan tidak mengenal lelah, akan selalu menjadi teladan yang membekas di setiap pribadi yang mengenal Almarhum.
“Tidak segan tabrak lumpur ketika jalan distrik terjauh Mansel masih dikuasai lumpur. Paling semangat mendukung tugas Pemda maupun pihak keamanan ketika awal mula Mansel berdiri sebagai daerah DOB. Ketika beliau jabat Kasat Pol PP. Teman teman wartawan pasti rekam betul sepak terjang Bapa,” ungkap jurnalis penatelukcenderawasih.com, Martinus Kema.
Dikalangan jurnalis, beliau dikenal sangat memahami peran para kuli tinta dalam mendorong pembangunan daerah.
“Salah satu pejabat yang sangat mengerti tentang tugas dan fungsi wartawan dalam mendorong pembangunan daerah. Sehingga dengan itu beliau menghargai keberadaan wartawan,” ungkap Jurnalis KlikPapua.com Elias Andi.
Pria lulusan STIH tersebut melaksanakan tugas yang tulus bagi daerah, tanpa harus diumbar melalui media.
“Selalu tidak mau diwawancarai apabila ada prestasi yang dicapai dalam pelaksanaan program. Selalu bekerja tulus dan tidak mau diumbar-umbar. Kalau wartawan lagi lelah meliput, selalu kembali bersemangat ketika bercanda gurau dengan beliau,” kenang jurnalis Papua Barat News, Dika Grantino.
Masih banyak lagi kenangan, serta teladan baik yang tak cukup diungkapkan dalam coretan tinta. Selamat jalan Putra Terbaik Segitiga Emas.(jp/dhy)