MANOKWARI,JAGATPAPUA.com–Jaringan Dama Papua (JDP) menyampaikan keprihatinannya atas kejadian di Dogiyai, Sabtu 13 November 2022 yang menewaskan 2 (dua) korban, seorang diantaranya berusia anak-anak dan mengakibatkan terjadinya bentrokan antara aparat Polri dengan warga sipil setempat.
Juru Bicara JDP Yan Cristian Warinussy mengatakan, prinsipnya JDP senantiasa mendesak dilakukannya upaya pendekatan kemanusiaan terhadap berbagai kasus apapun.
“Pendekatan kemanusiaan, seharusnya menjadi pilihan baik pada aparat keamanan (Polri dan juga TNI) maupun rakyat sipil di dalam mensiasati langkah pertama ke arahan penemuan jalan keluar dalam penyelesaian masalah di Tanah Papua, termasuk di Dogiyai sendiri,”kata Direktur LP3BH Manokwari ini.
“Sebab jika pilihannya dilakukan melalui jalan kekerasan, maka pasti kekerasan akan dihadapi pula dengan kekerasan yang pada gilirannya bakal melahirkan korban-korban berikut dan tidak berakhir secara damai,”ujarnya
Dalam upaya membangun perdamaian bagi semua di Tanah Papua, JDP senantiasa menyerukan dilakukannya pendekatan dialogis dalam mendorong penyelesaian berbagai kasus apapun.
Termasuk dalam menyikapi kasus atau insiden kecelakaan lalu lintas yang korbannya adalah rakyat sipil beberapa hari lalu di Manokwari, yang menewaskan warga sipil setempat.
Akibatnya, kelompok warga lainnya mengambil tindakan membakar ban dan melakukan pemalangan di Jalan Raya Maripi , yang berpengaruh terhadap arus lalu lintas.
Hal ini tentu berdampak juga terhadap situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) serta layanan ekonomi lokal.
Sehingga JDP menyerukan agar sedapat mungkin para tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama di Dogiyai mengambil peran pada garda terdepan guna mendorong diakhirinya konflik bernuansa kekerasan yang sama sekali tidak membawa keuntungan bagi siapapun.
JDP meminta kepada Bupati Dogiyai dan parlemen lokal agar mengajak para tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh agama lokal di Dogiyai untuk bersama dengan jajaran pimpinan Polri dan TNI setempat untuk berdialog dan mencari jalan penyelesaian damai atas insiden kecelakaan lalu lintas di daerah tersebut.
“Yang berujung pada terjadinya aksi kekerasan dengan menggunakan senjata api yang dapat berpengaruh pada terjadinya pelanggaran hak asasi manusia,”tandasnya.(jp/rls)