
RANSIKI, JAGATPAPUA.com — Sekda Manokwari Selatan (Mansel) Adolop Kawey mengatakan, setiap pekerjaan proyek yang bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus) diberikan kepada pengusaha Orang Asli Papua (OAP).

Dikatakan Kawey, hal itu sudah ia sampaikan kepada Bupati Markus Waran, sehingga hal ini kata Kawey, bisa membantu perekonomian dari OAP.
“Dana Otsus itu, yang kerja kontraktor Papua. Tapi ada syarat rekening dari kontraktor OAP itu harus ada saldo minimal Rp25 juta baru dikasih. Laksanakan pekerjaan dengan dana yang ada di rekening itu duluh, sambil bendahara di OPD proses. Kalau tidak ada isi rekening minimal Rp25 juta tersebut, proyek pekerjaan tidak akan dikasih,” tuturnya, Senin (25/9/2023).
Sebab kata Kawey, berdasarkan pengalaman, ada beberapa proyek yang dikerjakan, anggaran sudah habis namun pekerjaan tidak selesai.
“Jadi harus ada isi rekening minimal Rp25 juta itu. Seketika SPK jadi, pakai uang itu duluh,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Ikatan Pemuda Arfak Mansel, Michael Inden mendukung penuh statemen Sekda Mansel yang memberi peluang kepada pengusaha OPD. Namun, Inden meminta agar setiap pengusaha OAP yang diberi kesempatan untuk menangani pekerjaan proyek, harus bisa bertanggungjawab.
“Karena memang dana Otsus harus OAP yang rasa. Jadi saya dukung penuh penyampaian dari Pak Sekda. Kemudian bagi teman-teman pengusaha OAP, harus membenahi juga kinerja. Kalau dapat proyek yang kecil, kerjakan dengan baik. Nanti pasti ada kepercayaan yang lebih besar yang didapat,” pungkasnya.(jp)
