MANOKWARI, JAGATPAPUA.con — Satuan Tugas (Satgas) percepatan penanganan stunting dan kemiskinan ekstrim Provinsi Papua Barat optimis dengan kerja serius mampu menurunkan prevalensi stunting di Papua Barat hingga 70 persen dalam 6 bulan.
Ketua Satgas Percepatan penanganan stunting dan Kemiskinan ekstrim Papua Barat Abdul Latief Suaeri mengatakan, saat ini progres penanganan stunting di Papua Barat dalam tahap pelaksanaan aksi sekaligus pelengkapan data penderita secara spesifik.
“Dengan target yang ada kami sangat optimis, asal kita serius. Gubernur sudah sangat serius dengan melakukan intervensi stunting di setiap Kabupaten harus juga diikuti oleh Para Bupati,” kata Abdul Latief pada wartawan, Jumat (16/6/2023).
Disebutkan, data stunting saat ini untuk Papua Barat sebanyak 2.563 anak akan terus mengalami perbaikan dengan pendataan secara spesifik alamat dan juga kasus stunting yang diderita.
“Tidak semua kabupaten data sama, kita akan lakukan pendampingan secata terus-menerus selama 6 bulan. Tentu dengan pelaksanaan program yang kita lakukan dengan pencatatan progresnya,” lanjut dia.
Selain program anak asuh yang diinisiasi oleh Penjabat Gubernur Papua Barat, Suaeri juga menyebut, pemerintah Provinsi merencanakan pemberian bantuan langsung tunai yang dikelola oleh pendamping penderita stunting.
“Untuk pemberian bantuan langsung tunai masih sementara kita bicarakan di internal satgas, terkait dengan penggunaan anggaran daerah kita selalu berkonsultasi dengan BPKP agar tidak terjadi kesalahan,” tandas dia. (jp*)