MANOKWARI,JAGATPAPUA.com-Provinsi Papua Barat menerima penghargaan atas Penyelenggaraan Penilaian Kinerja dan Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Tahun 2021.
Piagam diserahkan melalui Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Papua Barat, Dance Sangkek, SH.,MM serta diterima Sekda, Dr. Nataniel D. Mandacan,M.Si dalam gelaran apel pagi, Senin (11/7/2022).
Saat dikonfirmasi, Kepala Bappeda menuturkan hasil yang diterima melalui tahapan penilaian delapan kinerja percepatan penurunan stunting yang dilakukan tahun 2021 lalu.
Atas dasar tersebut menempatkan Papua Barat berada diantara belasan daerah lain peraih penghargaan.
“Kinerja itulah memberi kita untuk direkomendasikan oleh Pusat bahwa kita terbaik. Provinsi ya, 17 itu kita salah satu. Kemudian yang kedua, dari 13 Kabupaten/Kota yang kita lakukan, tiga terbaik provinsi Papua Barat juga, dari 47 Kabupaten/Kota, Fak-Fak nomor 1, kemudian Raja Ampat dan Maybrat,” Beber Kepala Bappeda Papua Barat.
Diakui Sangkek sesuai data, kasus Stunting di Papua Barat tergolong tinggi menyentuh 26,2 persen, jika dibandingkan secara nasional 22,4 persen.
“Memang kalau data kasus stunting kita cukup tinggi, nasional itu 22,4 persen, kita 26,2 persen,” Tambahnya.
Atas koordinasi dan kerjasama semua pihak terkhusus OPD teknis, ditargetkan pada tahun 2023 mendatang percepatan penurunan Stunting akan lebih maksimal. Diingatkan pula kasus Stunting tidak hanya berkaitan dengan kesehatan, tetapi beberapa faktor lain.
“Kita sekarang target turun 19 persen. Nanti di Tahun 2023 kita sudah 16 persen, Itu target ya. Pemerintah provinsi kerja keras melalui 8 langka itu. Sebenarnya Stunting itu bukan masalah kesehatan saja, ada PUPR, Pangan, Energi, Diskominfo. Jadi multi sektor makanya harus ada kerjasama,” Harap Sangkek.(jp/yon)