MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyuluh Kehutanan tahun 2024. Diikuti oleh 35 peserta Penyuluh se- Papua Barat.
Bimtek Penyuluh Kehutanan itu dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Kehutanan Papua Barat Jimmy Susanto S.Hut,.MP yang diwakili Kepala Bidang PPK Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat Firaon Ullo S.Hut.,M.Si, pada Rabu (20/11/2024) di Billy Jaya Hotel Manokwari.
Ia mengatakan, hutan merupakan kekayaan yang dapat memberi manfaat serba guna bagi masyarakat, sehingga wajib dijaga dan dilestarikan demi kesejahteraan masyarakat generasi sekarang maupun yang akan datang.
Sebagai salah satu negara mega biodiversity di dunia Indonesia menghadapi berbagai permasalahan yang multi Kompleks dalam pengelolaan hutan. Permasalahan illegal logging, illegal Timber trade, perambahan hutan dan kebakaran hutan serta faktor-faktor perusak hutan lainnya, termasuk kegiatan alih fungsi kawasan hutan untuk sektor di luar kehutanan yang tidak diatur dan diawasi secara benar.
“Faktor-faktor ini telah menimbulkan berbagai dampak yang sangat merugikan tidak hanya terhadap aspek ekonomis tetapi juga terhadap ekologis dan Citra Bangsa,”kata Jimmy Susanto dalam sambutannya yang dibacakan Firaon Ullo.
Ia menganggap pentingnya Bimtek tersebut karena para peserta penyuluh kehutanan mendapat pemahaman pelatihan dan juga informasi terkait peran penyuluh serta aturan-aturan dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya.
“Bimtek penyuluh kehutanan ini lebih difokuskan pada penjelasan tentang peningkatan kelas KTH dan nilai transaksi dalam aplikasi SIMLUH serta peningkatan produksi dan kesejahteraan masyarakat melalui melalui pengelolaan HHBK,”sebutnya
Dalam perkembangan kehutanan saat ini, lebih lanjut ia mengatakan sangat diperlukan aturan-aturan yang jelas, yang menjadi pedoman bagi para penyuluh kehutanan dalam melaksanakan tugas penyuluhan dan pendampingan bagi masyarakat.
Melalui Bimtek tersebut penyuluh dapat mengaplikasikannya dan memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar kawasan hutan dalam memanfaatkan hasil hutan baik secara langsung maupun tidak langsung agar kelestarian hutan tetap terjaga dan masyarakat Sejahtera.
“Kami juga memberikan apresiasi kepada kementrian kehutanan yang selalu mendukung pemerintah daerah dalam hal ini dinas kehutanan Papua Barat demo mewujudkan Hutan lestari dan masyarakat sejahtera,”ucapnya
Dalam melaksanakan tugas sebagai penyuluh kehutanan masih banyak kendala yang ditemukan, dengan luas kawasan hutan yang tidak sebanding dengan jumlah tenaga penyuluh kehutanan pada Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat.
“Untuk itu melalui kesempatan ini saya mengingatkan kepada semua aparatur di jajaran Dinas Kehutanan Papua Barat khususnya para penyuluh kehutanan untuk tetap semangat dan optimis dalam melaksanakan tugas walaupun dengan keterbatasan yang ada karena pada jiwa kalian sebagai seorang rimbawan haruslah melekat semangat korsa jujur dan setia dalam melaksanakan tugasnya karena tanpa memiliki integritas dan mentalitas yang berkualitas maka Betapapun baiknya aturan tidak akan memberikan hasil kerja yang maksimal,”bebernya.
Sebelum mengakhiri sambutannya, ia berharap kepada seluruh peserta Bimtek penyuluh kehutanan tahun 2024 agar dapat mengikuti Bimtek dan menyerap materinya dengan baik guna aplikasi dalam pelaksanaan tugas di lapangan demi kemajuan serta keberhasilan pembangunan di Provinsi Papua Barat.
Sementara itu, Ketua Panitia Bimtek Penyuluh Kehutanan, Indira K.A. Nagara S.Hut dalam laporannya mengatakan maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan ini adalah agar para penyuluh kehutanan dapat dibekali ilmu dan pengetahuan yang baik guna menunjang tugas dan fungsi penyuluh kehutanan di lapangan serta mampu menggunakan inovasi- inovasi baru untuk pengembangan kelompok tani hutan dalam pengembangan HHBK.
Bimtek tersebut dilaksanakan selama 2 hari terhitung tanggal 20 dan 21 November 2024.
Narasumber berasal dari BP2SDM Kementerian kehutanan Yudianto S.Hut materi tentang peningkatan kelas KTH dan Nilai Transaksi NT dalam Aplikasi SIMLUH, Fakultas Pertanian Unipa Manokwari Besse Amriati, SP.,MP membawakan materi tentang peningkatan produksi dan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan HHBK
Kepala Bidang PPK Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat Firaon Ullo S.Hut.,M.Si menyajikan materi tentang peran penyuluh kehutanan dalam pembangunan kehutanan, Kepala Seksi RHL, Zulfadli, S.Hut menyampaikan materi tentang Rencana Tahun rehabilitasi Lahan dan rancangan kegiatan rehabilitasi lahan tahun 2024.
Hari Kedua, Penyuluh Diberi Inovasi Dan Pengetahuan Oleh Akademisi UNIPA
Bimtek Penyuluh hari kedua, tepat pada 21 November 2024 dilaksanakan di Lokasi Kelompok Tani Hutan (KTH) Sadar Sendiri, Bakaro Gunung, Distrik Manokwari Timur, Kabupaten Manokwari, Papua-Barat.
Pada kesempatan itu, Peserta Bimtek Penyuluh Kehutanan yang berasal dari Provinsi Papua Barat dan Kabupaten Se Papua Barat dibekali pengetahuan dan inovasi-inovasi dari Ibu Besse Amriati, SP.,MP selaku akademisi dari Universitas Papua yang juga memiliki pengalaman dalam mengolah tanaman herbal hingga pemberian Lebel produk yang dihasilkan.
Sementara Firaon Ullo, S.Hut.,M.Sc selaku Kepala Bidang Pengamanan dan Penyuluhan Kehutanan mewakili Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Papua Barat menyampaikan Apresiasi kepada KTH Sadar Sendiri pimpinan Bapak John Wompere, yang telah secara mandiri dengan anggota KTH lainnya mengembangkan pembibitan gaharu dan memproduksi hasil olahan dari gaharu menjadi produk yang bernilai ekonomis dan memiliki khasiat yang baik bagi kesehatan.
Kemudian Yudianto, S.Hut selaku koordinator Penyuluh Kehutanan Wilayah Papua Barat pun memberikan apresiasi kepada Penyuluh Kehutanan Provinsi Papua Barat yang sudah mendampingi KTH yang ada di Papua Barat.
Sehingga pengembangan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) dari Papua Barat bisa lebih berkembang dan KTH yang ada di Papua Barat dapat dikenal di luar Papua Barat dengan produk unggulan yang dihasilkan.
Hans Mandacan selaku pemilik ulayat dan John Wompere sebagai ketua KTH Sadar Sendiri secara simbolis menyerahkan bibit tanaman gaharu kepada Dinas Kehutanan dan Perwakilan Kementerian Kehutanan untuk ditanam pada areal tanam yang sudah disiapkan.
Hal ini menunjukan bahwa Papua Barat menjadi Provinsi Percontohan Dalam Pengembangan Tanaman Gaharu terlebih khusus Gaharu endemik Papua.(jp/ask)