21.3 C
Munich
Jumat, Maret 29, 2024

Pengembangan Komoditas Kopi di Pegaf Terkendala Daerah Konservasi dan SDM

Must read

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Papua Barat, Yacob Fonataba mengakui terdapat sejumlah permasalahan dalam pengembangan komoditas kopi di Kabupaten Pegunungan Arfak (Pegaf).

Menurut dia permasalahan tersebut, yakni kawasan Pegaf sebagai salah satu daerah penyangga konservasi, sehingga proses pengembangannya tidak dapat dilakukan secara besar-besaran.

“Pengembangan kopi di Pegaf sesuai program prioritas gubernur. Namun dilakukan dalam luasan tertentu bukan pembukaan lahan besar sekaligus, dan baru sekitar 200 hektar,” ungkapnya, di Manokwari, Selasa (27/10/2020).

Dia menyebutkan, selain persoalan daerah penyangga konservasi. Di Pegaf ketersediaan Sumber Daya Manusia (SDM) belum mencukupi bila dilakukan pembukaan lahan kopi secara besar.

“Pengembangan kopi ini harus mampu memberdayakan masyarakat lokal pemilik hak ulayat. Karena itu, pembukaan lahan kopi harus mempertimbangkan pertumbuhan masyarakat setempat,” jelasnya.

Dia melanjutkan, untuk pengembangan kopi di wilayah Kampung Kwau sudah ada pendampingan bagi petani lokal, dan pengembangan secara keseluruhan baru dilakukan di lima distrik.

“Untuk hasilnya belum dapat dipastikan karena pengembangan lahan kopi tidak serentak di satu kawasan khusus, melainkan masih di spot-spot terpisah. Dan pasaran kopi Arabica dari Pegaf sudah menembus pasaran eropa di Jerman dan Belanda,” tukasnya.

Dia menambahkan pihaknya juga mengapresiasi dukungan Gubernur dalam kebijakan anggaran bagi pengembangan potensi kopi di Pegaf, dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian siap membantu bibit kopi Arabica, untuk perluasan lahan 100 hektar.(sos)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta