4 C
Munich
Sabtu, April 20, 2024

Pemuda Katolik Pertanyakan Implementasi Program KCP Kemenag

Must read

MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Komisariat Daerah Pemuda Katolik Provinsi Papua Barat mempertanyakan implementasi Program Kita Cinta Papua yang telah diluncurkan pada 30 November 2020 silam di Sorong, Papua Barat.

Pemuda Katolik mempertanyakan sejauh mana efektifitas pelaksanaan program KCP telah menjawab kebutuhan umat Katolik yang ada di Papua Barat.

“Kami mempertanyakan sejauh mana dampak pelaksanaan program KCP bagi umat di wilayah Papua Barat,” ujar Ketua Komda Pemuda Katolik Papua Barat, Yosepha Faan kepada awak media di Manokwari, (Rabu, 3/11/2021).

Yosepha menyatakan pasca diluncurkan pada 2020 silam, program KCP tidak terdengar lagi di Papua Barat. Apakah hal ini karena kurangnya sosialisasi yang dilakukan oleh Kemenag atau pun karena gaung program KCP yang memang tidak tepat sasaran sehingg tidak mendapat tempat.

“Belum ada dampak perubahan yang signifikan pasca di launchingnya program KCP setahun lalu di Sorong,” urainya.

Ia berharap Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas dapat melakukan evaluasi dengan memanggil Dirjen Pembimas Katolik untuk mengevaluasi pelaksanaan program KCP khususnya di Papua Barat. Hal ini guna mengefektifkan penggunaan anggaran dan keberpihakan kepada umat Katolik yang ada di Papua Barat.

“Selain tidak terdengar gaungnya juga dampak langsung pembangunan dari program KCP terkesan tidak tepat sasaran bagi daerah yang mayoritasnya Katolik seperti Tambrauw, Maybrat dan Teluk Bintuni,” terangnya.

Terpisah, Kepala Pembimbing Masyarakat Katolik Kantor Wilayah Kementerian Agama Papua Barat, Hugo Rizal mengatakan pelaksanaan program Kita Cinta Papua memang tidak dirasakan oleh sebagai besar umat Katolik di Papua Barat.

Bahkan diakuinya, umat Katolik di wilayah perkotaan hingga pedalaman sekalipun tidak mengetahui program KCP yang diluncurkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Agama untuk Papua dan Papua Barat.

“Sangat disayangkan program KCP ini justru tidak diketahui oleh masyarakat,” bebernya.

Hugo menyatakan apabila tidak ada sosialisasi atau pun evaluasi terhadap pelaksanaan program KCP di Papua Barat maka ia berkeyakinan efektifitas pelaksanaan program KCP tidak dapat menyentuh kebutuhan dasar umat di Papua Barat.

“Sebagai pejabat kementerian di daerah, kami juga bertanya sudah sampai di mana pelaksanaan program KCP khususnya di Papua Barat,” pungkasnya. (jp/joi)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta