MANOKWARI,JAGATPAPUA.com–Advokat dan Pembela HAM di Tanah Papua Yan Christian Warinussy, menyatakan cenderung setuju untuk dilakukan investigasi terhadap seluruh kronologis peristiwa sebelum hingga sesudah jenasah almarhum Tokoh Politik Papua Merdeka Filep Karma ditemukan pada Selasa (1/11/2022) pagi di pantai base-G Jayapura- Papua.
Kepada media ini, Jumat (4/11/2022) Ia menuturkan, bahwa kondisi jenasahnya (almarhum Filep Karma) yang mengenaskan seyogyanya menjadi pusat perhatian utama dalam melakukan investigasi tersebut.
Catatan latar belakang dan kebiasaan almarhum melakukan kegiatan diving (selam) mesti ditempatkan sebagai patokan dalam menganalisis kondisi jenasah almarhum FK yang ditemukan dalam posisi terlentang dengan tangan terbuka ke arah atas dan luar serta mulut dalam posisi lidahnya menjulur keluar.
Bahkan baju selamnya terlihat dalam posisi sobek pada beberapa bagian. Investigasi maksimal dapat dilakukan, dan karena itu saya mendorong Gereja Kristen Injili (GKI) Di Tanah Papua dan Gereja Katolik Keuskupan Jayapura bersama beberapa LSM HAM seperti Aliansi Demokrasi Papua (AlDP) dan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Papua dapat memimpin proses investigasi ini.
Amnesty Internasional serta Koalisi LSM HAM se Tanah Papua dapat mendukung seluruh proses investigasi tersebut. Dan peran serta keluarga almarhum dapat diberi perhatian dalam seluruh proses investigasi ini.
“Saya yakin kematian almarhum Filep Karma sebagai Tokoh Perjuangan Damai untuk Papua Merdeka tidak bisa dilihat hanya dengan alasan mati karena tenggelam, karena keterangan di seputar kesimpulan demikian belum nampak dan sungguh sulit dipertanggungjawabkan secara hukum dan dari sisi prinsip hak asasi manusia yang berlaku secara universal,”tandas Yan Warinussy yang juga sebagai Direktur LP3BH Manokwari.
LP3BH Manokwari kata Warinussy, justru cenderung mendukung bahwa potensi kematian di luar hukum kuat terjadi dalam kasus kematian Tokoh Papua Merdeka ini. Sehingga penggunaan Protokol Minnesota tahun 2016 penting.
“Saya memberi apresiasi kepada Kapolda Papua Irjen Pol.Mathius D.Fakhiri dan Kapolresta Jayapura Kombes Pol.Victor Mackbon serta jajarannya yang telah membantu pengamanan lokasi kejadian perkara di pantai base-G,”ucap Warinussy.
Bahkan hingga jenasah di bawa untuk memperoleh visum luar di RS Bhayangkara, Furia-Kotaraja hingga dibawa untuk disemayamkan di rumau duka Dok V atas hingga dimakamkan di Taman Pekuburan Umum (TPU) Waena Jayapura.
“Saya juga menyampaikan turut berbelasungkawa atas kematian nahas Kakak tapi juga sosok Pejuang Damai Papua Merdeka bernama Filep Jacob Semuel Karma,”ucapnya.(jp/ask)