19.6 C
Munich
Selasa, Oktober 8, 2024

MUI Manokwari di Demo Soal Penjaringan Bakal Calon Wakil Bupati Manokwari

Must read

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Manokwari, melakukan aksi protes di depan kantor MUI Papua Barat, Jumat (22/5/2020).

Aksi ini bentuk kekecewaan terhadap MUI Kabupaten Manokwari, yang pada Minggu (17/5/2020) lalu, menggelar pertemuan untuk melakukan penjaringan Bakal Calon Wakil Bupati Manokwari. Tindakan MUI itu dinilai telah melecehkan marwah umat.

Koordinator lapangan, Safwan Ashari Raharusun mengatakan aksi ini untuk meminta pertanggungjawaban terhadap oknum Ketua MUI Kabupaten Manokwari terkait proses penjaringan bakal calon bupati tersebut.

“Aksi ini bentuk kekecewaan kami, karena MUI telah mengatasnamakan umat dan ormas Islam pada pertemuan tersebut,” ujar Safwan.

Selain itu, Safwan juga menyayangkan sikap Ketua MUI Provinsi Papua Barat yang juga terlibat, dan mengambil bagian dari pertemuan tersebut.

“Olehnya itu, kami melihat lembaga yang mulia dan sebagai cerminan dari umat sudah secara terang terangan ditunggangi oleh kepentingan politik dan golongan,” tuturnya.

“Berkaca dari pertemuan tersebut, kami meminta agar kedua Ketua MUI harus dengan jantan, untuk menyatakan sikap mundur, karena sudah secara jelas menjadi motor penggerak partai politik,” tegasnya.

Pjs. Ketua HMI Cabang Manokwari, Rahmad Jaya menambahkan, dari segi sejarah berdirinya MUI, tidak melihat adanya hasrat politik praktis atau politik kekuasaan dari para ulama.

“Lembaga MUI ini berdiri murni ingin melindungi umat, dan menasehati pemerintah,” ujarnya.

“Adanya pertemuan itu, kami menilai kabupaten telah melupakan sejarah berdirinya MUI dan jika tuntutan ini tidak ditindaklanjuti, maka kita akan kembali melakukan aksi yang melibatkan umat agar lembaga tersebut bersih dari politik praktis,” tandasnya.

Sementara Wakil Sekretaris Majelis Ulama Indonesia Provinsi Papua Barat, Alfaris Labagu mengatakan pihaknya akan melakukan evaluasi secara organisatoris terhadap pimpinan MUI Kabupaten Manokwari.

Langkah itu dilakukan sehubungan dengan pelaksanaan penjaringan bakal calon wakil bupati Manokwari, yang mendapat kecaman sejumlah elemen umat karena dianggap mempolitisir ulama, agama dan umat.

“Apa yang dilakukan MUI Manokwari itu fatal. Jadi kami akan evaluasi. Bukan tidak mungkin akan dicopot, seperti ketua MUI di sebuah daerah yang juga dicopot dari jabatannya karena hal yang sama,” ungkapnya.

Alfaris menjelaskan, sesungguhnya saat rapat itu terjadi MUI Papua Barat juga sudah memberikan teguran, termasuk dari wakil-wakil ormas yang diundang seperti NU dan Muhammadiyah. Sayangnya, MUI Manokwari meneruskan agenda rapat.

Seorang peserta rapat yang dikonfirmasi menjelaskan ada 3 nama yang disodorkan oleh MUI saat itu. Yakni Mugiono, Aljabar Makatita dan Haji Abdul Fatah.

Namun pada akhirnya mengerucut menjadi satu nama. Nama itu bukanlah nama yang muncul dari floor atau undangan (ormas-ormas Islam) tapi terkesan sudah disiapkan oleh inisiator rapat.

Alfaris sebelum menerima poin-poin aspirasi Mahasiswa memberi jaminan bahwa MUI Papua Barat, akan tegas meminta MUI Manokwari menghentikan proses penjaringan calon wakil bupati Manokwari.

Disepakati juga forum dialog akan digelar sehari setelah Idul Fitri sebagai momen bagi MUI Manokwari untuk meminta maaf kepada umat Islam.(rls)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta