WAISAI, JAGATPAPUA.com – Demi menerapkan model Kampus Merdeka di perguruan tinggi, kampus-kampus swasta diharapkan mulai melakukan pembenahan.
Ini diungkapkan, Ketua Umum Pusat Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi), Prof. M. Budi Djatmiko, kepada wartawan, Minggu (15/3/2020).
“Kalau Industri mobil dan tekstil, maka diutamakan perubahan mulai dari mesinnya. Namun kalau industri kampus maka diutamakan tenaga pengajar (dosen) yang harus diperbaiki,” ujar Budi, kepada Wartawan, Minggu (15/3/2020).
Dia juga mengatakan menuju kearah perubahan tentu harus bisa mengikuti perkembangan revolusi industri.
“Semuanya mengalami perubahan, gaya gaya lama kita tinggalkan dan kemudian lahirlah cara cara baru yang semuanya mengedepankan otomatisasi,” tuturnya.
Menurut dia, di era sekarang terjadi penggabungan dari Fisikal, Biologikal dan Median. “Ini yang harus di lakukan oleh kampus kampus kita sekarang,” ujarnya.
“Jika kampus yang tidak melakukan perubahan, maka akan mati dengan sendirinya. Oleh karena itu, diperlukan perubahan, sesuai keinginan mahasiswa. Apalagi mahasiswa sekarang berbeda dengan mahasiswa dulu,” jelasnya.
“Kedepannya kita ingin perguruan tinggi, harus bisa berbasis digital. Sehingga mulai mempersiapkan teknologi. Selain itu para dosen juga sudah harus mempersiapkan diri, karena nantinya proses belajar mengajar, sudah berbasis konten,” sebutnya.
Dia berharap, kedepan kampus swasta, jangan cepat mengalah dengan kampus negeri, sebab kualitas keduanya sama. “Tinggal kita bisa tidak memanfaatkan momen itu, untuk menggapainya dari tangan perguruan tinggi negeri,” tandasnya.(ar)
