MANOKWARI,JAGATPAPUA.com-Gubernur Papua Barat, Drs Dominggus Mandacan M.Si mengatakan peringatan HUT GKI di tanah Papua yang ke 65 Tahun 2021 merupakan momen sejarah yang penting bagi generasi GKI di tanah Papua dan Papua Barat.
Hal itu diungkapkan Gubernur Mandacan saat menghadiri upacara peletakan batu pertama pembangunan kantor baru Sinode GKI di Tanah Papua kemarin Senin (26/10/2021) di Jayapura, Papua.
Menurut orang nomor 1 di Papua Barat ini, selain berdekatan dengan peringatan HUT Provinsi Papua Barat ke 22 pada 12 Oktober 2021 lalu. Kedua momen peringatan ini, sebut Dominggus merupakan kesatuan sejarah yang tak kunjung hilang dari ingatan warga di tanah Papua.
“Bulan Oktober ini memberikan makna penting bagi kita sekalian khususnya untuk merenungkan kehadiran GKI di tanah Papua serta Provinsi Papua Barat bagi anak-anak dan warga di tanah Papua,”ungkap Mandacan.
Dominggus mengajak seluruh elemen masyarakat di Papua dan Papua Barat bersama membangun dan memperkuat kerukunan antar umat beragama.
Ia menyatakan di tahun 2020 indeks kerukunan beragama Papua Barat mencapai 82,1 secara nasional. Penilaian ini membuktikan Papua Barat mampu mewujudkan kehidupan damai, bermartabat dan berkeadilan bagi seluruh warganya. Karena itu seluruh potensi yang dimiliki oleh GKI di tanah Papua harus ditujukan untuk membangun peradaban Injil Tuhan di Papua.
“Pembangunan gedung GRHA SARA menjadi babak baru sejarah peradaban Injil Tuhan di tanah Papua yang dimulai dari Mansinam,” terang Kepala Suku Arfak Turunan Loedwick Mandatjan.
Pihaknya lantas memberikan apresiasi kepada pemerintah provinsi Papua yang dinilai telah berhasil menyelenggarakan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX dengan aman, lancar dan sukses. Semua prestasi yang diraih oleh Papua dan Papua Barat merupakan pengakuan kepada tanah Papua atas kepercayaan yang diberikan Negara kepada tanah Papua.
Selain peletakan batu pertama, pada kesempatan tersebut juga dilakukan peresmian gedung GRHA SARA Sinode GKI di tanah Papua. Kedua kegiatan ini menandai peringatan HUT GKI di tanah Papua yang ke 65.(jp/joi)
