MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Rektor Universitas Papua (UNIPA) Dr.Hugo Warami S.Pd., M.Hum mengatakan ada tiga pesan penting Mentri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI.
Pertama, membangun kembali ketimpangan akses pendidikan, Kedua, membangun kembali ketimpangan mutu Pendidikan dan membangun kembali relevansi pendidikan di Papua Barat.
“Tiga pesan ini disampaikan Mendikbudristek RI kepada saya saat saya dilantik sebagai Rektor UNIPA beberapa waktu lalu di Jakarta,”kata Hugo Warami.
Ia menjelaskan, ketimpangan mutu adalah memberikan ruang seluas-luasnya bagi orang asli Papua (OAP) untuk bisa menikmati akses pendidikan di Universitas Papua (UNIPA).
Sehingga akan menunjukkan bahwa semua yang berpendidikan di tanah Papua tidak ketinggalan dengan yang di luar Papua.
Menurut Rektor UNIPA ini bahwa relevansi kepentingan saat ini tidak lagi menjadi supplier lulusan tetapi sebagai Mesin untuk menjawab kebutuhan pemerintah dan masyarakat di Papua Barat.
“Hari ini menjadi momen bagi kita semua untuk menjadikan Universitas Papua sebagai sumber ilmu pengetahuan di tanah peradaban, tanah Papua,”ujarnya
Menjadi pelopor bahwa Tanah arfak telah menjadi saluran ilmu dan saluran berkat bagi banyak orang.
Ia mengajak seluruh pihak agar bekerjasama, baik itu universitas swasta maupun negeri untuk mendukung pendidikan di tanah Papua.
“Mari kita bekerja bersama-sama membangun bersama-sama satu hati menunjang pendidikan di tanah Papua dan akan terwujud karena kolaborasi yang dilakukan dengan masyarakat adat dan juga pemerintah daerah,”ajak Rektor UNIPA.
Petrus Makbon Pimpin Penyambutan Dr Hugo
Warami Pakai Prosesi Adat Suku Byak
Dr Hugo Warami S.Pd.,M.Hum dilantik oleh Mentri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI sebagai Rektor UNIPA pada 18 September 2024 di Jakarta.
Dalam acara penyambutan masuk gedung rektorat UNIPA, Dr Hugo Warami dijemput dengan prosesi adat suku Byak pada Selasa (24/9/2024). Penyambutan ini dipimpin langsung Kepala Suku Besar Byak Petrus Makbon juga Kepala Suku Besar Arfak Drs Dominggus Mandacan dan seluruh civitas UNIPA.
Prosesi pemakaian mahkota Kasuari, penyerahan piring adat dan pengalungan Noken Papua.
Prosesi penyambutan secara adat suku byak tersebut di mulai dari gedung fakultas sastra menuju ke gedung rektorat universitas papua. Ia diiringi dengan tarian Wor Byak.
“Tidak ada kata yang bisa saya ucapkan selain rasa syukur kepada Tuhan oleh karena Tuhan kita bisa melihat tanda heran yang satu ke tanda heran yang lain,”ucap Rektor UNIPA. (jp/alb)