MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Pemprov Papua Barat, mendukung upaya peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, dengan penyediaan gedung Klinik, ‘Yuliana’, yang berlokasi di Fanindi Dalam, Distrik Manokwari Barat, Kabupaten Manokwari.
Gedung Klinik ‘Yuliana’ merupakan milik Sinode GKI di Tanah Papua, yang nantinya diswakelola antara Klasis GKI Manokwari bersama Pemprov Papua Barat melalui Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat.
Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan mengatakan pembangunan gedung Klinik ‘Yuliana’, di dukung penuh oleh pemerintah. Olehnya, pembangunan tahap awal Pemprov telah menganggarkan melalui dana hibah di APBD Perubahan sebesar Rp.8 Miliar.
“Untuk anggaran tahap kedua akan dicairkan di APBD Induk Tahun 2021. Sehingga total anggaran untuk menyelesaikan pembangunan ini mencapai Rp 14 Miliar,” kata Gubernur, pada acara peletakan batu pertama pembangunan gedung klinik ‘Yuliana’ di Manokwari, Selasa (24/11/2020).
Gubernur menyebutkan, Pemprov tetap mendukung jalannya roda pelayanan kesehatan di Klinik Yuliana dengan menempatkan tenaga kesehatan dari RSUD Provinsi. Karena itu perekrutan Pegawai Negeri Sipil di tahun 2021 jumlah tenaga kesehatan akan ditambah.
“Selain dukungan anggaran, kita juga akan tempatkan pegawai kesehatan dari RSUD Provinsi ke klinik ‘Yuliana’, sehingga pelayanan dapat berjalan baik,” ucap Gubernur.
Senada, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Otto Parorongan menyatakan, pihak siap mendukung proses pembangunan dan pelayanan klinik ‘Yuliana’. Hal ini sebagai bagian dari upaya mewujudkan peningkatan kualitas kesehatan masyarakat di Papua Barat.
“Dinas Kesehatan siap mendukung penyediaan tenaga kesehatan bagi klinik ‘Yuliana’ ke depan,” terangnya.
Otto menambahkan, kontraktor pembangunan PT. Karya Pribumi Mansinam, diminta tepat waktu dalam membangun hingga tuntas. Karena telah ditetapkan dalam slot anggaran APBD induk Papua Barat tahun 2021.
Sementara itu, Ketua Sinode Gereja Kristen Indonesia di Papua, Andrikus Mofu menuturkan dukungan pembangunan bagi gedung klinik ‘Yuliana’ menjadi bukti perhatian dan kepedulian pemerintah kepada Sinode GKI di Tanah Papua.
Olehnya, dia mengajak warga jemaat gereja bersyukur kepada Tuhan atas berkat-Nya melalui pemerintah. Sehingga pembangunan gedung klinik ‘Yuliana’ dapat dimulai pada tahun ini.
“Terima kasih gubernur atas dukungan dan perhatian yang besar kepada kami warga GKI di Tanah Papua,” ucapnya.
Dia juga menyatakan, pemilihan nama Yuliana sangat tepat sebagai nama klinik. Karena Yuliana, diambil dari nama Ibu Gubernur Papua Barat, yakni Yuliana Mandacan, merupakan sosok perempuan yang sangat Inspiratif.
“Ibu Yuliana Mandacan adalah sosok yang sangat inspiratif, sehingga namanya kita abadikan sebagai nama klinik milik Sinode GKI di Tanah Papua,” tandasnya.(sos)