MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Papua Barat menggelar rapat Paripurna pertama masa sidang III tahun 2020, dengan agenda mendengarkan penyampaian Gubernur, Drs. Dominggus Mandacan, tentang Ranperda pertanggung jawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019, Rabu (2/9/2020).
Rapat paripurna dipimpin langsung Ketua DPR Papua Barat, Orgenes Wonggor, dan dihadiri oleh Gubernur dan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Kejaksaan Tinggi (Kajati) Papua Barat, Pangdam XVIII Kasuari.
Membuka kegiatan ini, Ketua DPR Papua Barat, Orgenes Wonggor mengatakan di tengah situasi mewabahnya Pandemi Covid-19, tentu tugas dan tanggungjawab sebagai penyelenggara pemerintahan tetap harus di jalankan, namun tetap mengacu pada protokol kesehatan.
Maka sesuai agenda rapat, pihaknya hari ini akan mendengarkan Ranperda pertanggung jawaban pelaksanaan APBD tahun anggaran 2019.
“Saya yakin ini sudah melalui pra pembahasan yang mendalam. Mari kita dengarkan penjelasan Gubernur dan akan dilanjutkan dengan agenda pembahasan Ranperda sesuai mekanisme tata tertib dewan yaitu pemandangan umum fraksi, yang akan disampaikan pada rapat Paripurna selanjutnya,” ucapnya.
Sementara Gubernur Papua Barat, Drs. Dominggus Mandacan dalam penyampaian LKPJ tahun 2019, menyatakan bahwa total realisasi pendapatan sampai berakhirnya tahun anggaran 2019 sebesar Rp. 11.339.763.889.678. Jika dibandingkan target pendapatan sebesar Rp. 9.209.218.376.001, melebihi target sebesar Rp. 2.130.545.513.677 atau mencapai 123,13 persen.
Realisasi pendapatan tersebut diperoleh dari pendapatan asli daerah sampai tanggal 31 Desember 2019 dapat di realisir Rp. 483.725.598.744 atau 95,22 persen dari yang ditargetkan Rp. 508.019.740.143. Rincian realisasi asli daerah tersebut diperoleh dari pajak daerah Rp. 369.671.612.213. Realisasi daerah Rp. 3.542.572.475. Pendapatan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp. 17.123.875.370, lain-lain PAD Rp. 93.387.538.686.
Untuk pendapatan transfer hingga akhir tahun anggaran 2019 sebesar Rp. 10.855.310.000.290 atau 145,32 persen dari anggaran yang ditetapkan Rp. 8.700.971.301.858 yang di peroleh dari dana bagi hasil pajak sebesar Rp. 110.643.402.300 dan dana bagi hasil bukan pajak sumber daya alam sebesar Rp. 4.848.787.932.100.
Sedangkan Dana Alokasi Umum (DAU), Rp. 1.456.520.204.000, Dana Alokasi Khusus (DAK) Rp. 491.563.793.534. Dana Otonomi Khusus (Otsus) Rp. 3.947.794.959.000. Lain-lain pendapatan daerah yang sah berupa pendapatan hibah hingga akhir tahun 2019 di realisasi Rp. 728.000.000.000 atau 319,30 persen dari anggaran yang ditetapkan Rp. 228.000.000.
Kedua realisasi belanja sampai dengan berakhirnya tahun anggaran 2019 Rp. 5.409.692.414.864 atau 85,96 dari anggaran yang ditetapkan Rp. 6.293.113.148.372, dengan rincian belanja di antaranya, belanja operasional direalisasikan Rp 3.651.709.410.048 yang terdiri dari belanja pegawai sebesar Rp. 847.781.618.060. Belanja barang Rp. 1.899.915.796.328. Belanja hibah Rp. 850.998.126.660. Belanja bantuan sosial Rp. 53.013.500.000.
Belanja modal di realisasikan sebesar Rp. 1.757.983.373.816 yang terdiri dari Rp. 24.920.000.000. Belanja peralatan dan mesin Rp. 118.473.418.793. Belanja bangunan dan gedung Rp. 282.168.970.054. Belanja jalan irigasi dan jaringan Rp. 1.311.729.995.706. Belanja aset tetap lainnya Rp. 16.298.412.600. Belanja modal aset lainnya Rp. 4.393.499.663.
Ketiga berkaitan dengan transfer sampai dengan berakhirnya tahun 2019 Rp. 3.859.605.766.218 atau 98,75 persen dari anggaran yang ditetapkan Rp. 3.908.356.244.405 dengan rincian belanja transfer bagi hasil pendapatan di realisasikan Rp. 1.845.415.979.807. Transfer bantuan keuangan sebesar Rp. 2.140.189.786.411.
Keempat berkaitan dengan pembiayaan seluruh transaksi keuangan pemerintah daerah baik penerimaan maupun pengeluaran yang dimaksudkan untuk memanfaatkam suflus anggaran dalam tahun anggaran 2019. Penerimaan pembiayaan Rp. 1.080.843.444.442, sedangkan pengeluaran pembiayaan Rp. 100.000.000 berupa penyetaan modal pemerintah daerah.
Secara umum realisasi APBD Papua Barat tahun anggaran 2019 adalah pendapatan Rp. 11.339.763.889.678, belanja Rp. 5.409.692.414.864, transfer Rp. 3.859.605.766.218, sedangkan pembaiayan etos Rp. 980.843.444.442. Sehingga terdapat SILPA Rp. 3.051.309.163.039.(top)