MANOKWARI, JAGATPAPUA. com–
Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Pegunungan Arfak menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) II tahun 2021, di Ullong, pada Senin, 30/8/2021. Rakerda dihadiri oleh perwakilan pengurus 10 Distrik Pegaf.
Agenda utama yang dibahas dalam Rakerda II di antaranya, penyusunan program kerja jangka pendek, menengah dan panjang DPD KNPI Pegaf periode 2020-2023. Selain itu, pelaksanaan rakerda juga dimanfaatkan sebagai kesempatan memberikan pembekalan awal kepada badan pengurus dan anggota DPD KNPI Pegaf.
Bupati Pegunungan Arfak, Yosias Saroy yang diwakili oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pegunungan Arfak, Dominggus Saiba menuturkan permohonan maaf atas ketidakhadiran bupati membuka Musrembang tingkat kabupaten Pegaf. Menurutnya di tengah Keterbatasan anggaran dampak adanya pergeseran anggaran atau recofusing untuk menangani pandemi Covid-19, pemerintah tetap berusaha memberikan perhatian kepada seluruh elemen masyarakat termasuk KNPI.
“Dengan keterbatasan pemerintah sebisa mungkin membantu semua pihak, sekalipun anggaran daerah sangat turun dari tahun
2020 sebesar 900 Miliar dan 2021 hanya 700 Miliar, kita jangan sakit hati atau sakit gigi. Kita harus tetap bersyukur,” urainya.
Dominggus mengingatkan agar pemuda Arfak harus bersatu. Tidak boleh ada perbedaan suku antara Hatam- Moile, Meyah, Sough. Karena itu selain terlibat dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, dia mengajak agar pemuda Arfak mengutamakan kehidupan rohani dan aktif dalam kegiatan Gereja.
“Pemuda Arfak jangan sampai dikuasai oleh iblis. Karena itu harus dekat dengan Gereja, sehingga dapat dipakai oleh pemerintah,” bebernya.
Ketua DPD KNPI Provinsi Papua Barat, Sius Dowansiba mengatakan, memberikan semangat untuk Bung dan Bing dalam membangun karakter dan mental melalui wadah suatu organisasi. KNPI adalah laboratorium pengkaderan, lahirnya kabupaten Pegunungan Arfak adalah untuk mengakses pemimpin Arfak yang cerdas bukan dengan fisik.
“KNPI hadir untuk kesejahteraan masyarakat Pegaf. Karena itu tatalah nasibmu sekarang adalah masa depanmu kelak,” bebernya.
Sius meminta agar pemuda Arfak dalam membangun diri di dalam demokrasi politik dengan menjual konsep. Sudah bukan jamannya, kata dia, pemuda Arfak menyelesaikan masalah atau meraih sesuatu dengan jalan beradu fisik. Kondisi saat ini di Pegaf dan Papua Barat membutuhkan kehadiran pemuda/pemudi Arfak yang cerdas dan mampu bersaing dengan saudara/ri lainnya.
“Ingat bahwa Negeri ini menantikan saudara, berikan konsep untuk membangun Arfak,” tandasnya.
Ketua DPD KNPI Pegunungan Arfak, Sem Iba mengungkapkan, KNPI milik satu orang atau suku, karena itu mari kita jalankan bersama. Tidak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan semua anggota.
“Agenda Rakerda ini kita selenggarakan untuk menyusun program kerja selama periode kami,” jelasnya.
Sem berharap kekompakan, kerjasama dan kesatuan dalam tubuh KNPI Pegaf tetap terjaga sehingga peran pemuda sebagai agen perubahan dalam masyarakat dapat dijalankan secara maksimal.
“Semua pengurus punya keterbatasan, mari saling mengisi karena KNPI Pegaf bukan milik suku saja tetapi kita semua yang ada di Pegaf,” pungkasnya.
Pantauan media ini, pelaksanaan Rakerda II berjalan lancar dengan pengetatan protokol kesehatan seperti, memakai masker, mencuci tangan dan penempatan kursi yang diatur sesuai ketentuan prokes. Seluruh alokasi anggaran yang digunakan oleh panitia bersumber dari bantuan Pemerintah Pegunungan Arfak sebesar Rp 200 juta dan sumbangan sukarela dari Plt Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Pegunungan Arfak, Dominggus Saiba sebesar Rp 10 juta.(jp/sos)
