KUMURKEK, JAGATPAPUA.com- Pemkab Kabupaten Maybrat, menggelar upacara Hari Jadi Kabupaten Ke-10, di lapangan Vaitmayaf, Jumat, 3 Mei 2019.
Bertindak selaku Inspektur Upacara (Irup), Bupati Kabupaten Maybrat, Drs. Bernard Sagrim, MM.
Dalam upacara ini, turut hadir, Kapolres Sorong Selatan, Perwira Penghubung, anggota MRPB Dapil Maybrat, pimpinan OPD, Dharma Wanita Persatuan (DWP), GOW dan masyarakat.
Pantauan jagatpapua.com, usai pelaksanaan upacara, dilanjutkan dengan penyerahan SK pangkat terakhir golongan IVe kepada Sekda Maybrat, Drs. Agustinus Saa, M.Si, serta kendaraan roda empat untuk Kabag pemerintahan Kampung.
Kemudian penyerahan hadiah bagi peserta dari 24 distrik, yang ikut lomba Cipta Menu Lokal Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (G2SA), serta tarian adat dan hiburan dari artis lokal EduardArongear dan Oca Sentuf.
Bupati Drs. Bernard Sagrim. MM, menuturkan refleksi perjalanan penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Maybrat sejak April 2009, tentunya ada berapa kemajuan yang sangat signifikan, terkait ketersedian infrastruktur dasar, seperti jalan, jembatan, perumahan dan pergerakan ekonomi masyarakat sudah nampak.
“Ada pasar, jalan yang terbangun dan ada yang ditingkatkan, jembatan yang terhubung, rumah masyarakat yang sederhana menjadi semi permanen maupun permanen,” terang Sagrim.
Selain itu, Sagrim menuturkan, mobilitas masyarakat terhadap pergerakan ekonomi juga semakin baik, dimana masyarakat menguasai sistem pasar lokal, dan itu bagian dari aktifitas pembangunan, dan dampak dari hadirnya Daerah Otonomi ini.
“Memang kalau dibanding daerah lainnya yang sudah maju, perkembangan di Maybrat ini belum seberapa. Yang jelas indicator perubahan Maybrat kearah lebih baik tetap ada,” terang Sagrim.
Sagrim juga tak sependapat, Indek Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Maybrat disebut masih rendah sekitar 64, 65 dan 66. “Maybrat sudah ada diangka 70-75,” tukas Sagrim.
Selain itu, lanjut Sagrim, moto Maybrat yaitu Nehaf Sau Bonout Sau, Satu Hati Satu Komitmen dan semboyan pembangunan Maybrat itu Anu Beta Tubat, kita sama-sama angkat. Ini Sama dengan semangat gotong royong.
“Kalau Tuhan berkehendak berarti hadir juga dua kabupaten, sehingga nantinya ada tiga Kabupaten di tanah Maybrat, wilayah Aifat satu Kabupaten, Aitinyo dan Ayamaru satu kabupaten,” ucap Sagrim.
Sagrim menambahkan, gangguan silih berganti sejak kabupaten ini hadir, dan mengakhiri itu pada 3 Oktober 2018. “ Disinilah titik puncak semua orang Maybrat kembali bersatu dan meninggalkan semua perbedaan masa lalu dan bersatu membangun jati diri orang A3 di tanah Maybrat,” tukas Sagrim.(es)