3.7 C
Munich
Jumat, April 19, 2024

Buntut Penutupan Akses Kapal Pelni, Ikan Teri Asin Kian Langkah di Manokwari

Must read

MANOKWARI, JAGATPAPUA.com – Pedagang ikan teri asin di pasar Wosi Manokwari, tak segan-segan mematok harga hingga Rp.200ribu/kilo gram. Kondisi tersebut dikarenakan, stok ikan teri asin para pedagang makin menipis.

Dahalia, salah satu pedagang ikan teri asin, mengakui kondisi tersebut karena tak ada kiriman tambahan (stok) ikan teri asin dari kota Sorong ke Manokwari, akibat penutupan akses kapal Pelni.

“Kita biasanya pesan dan ambil kiriman ikan teri asin dari kota Sorong lewat kapal Pelni. Tapi sekarang belum bisa karena tak ada kapal, sehingga ini stok terakhir yang kita jual,” ungkapnya, Rabu (15/4/2020).

Stok terakhir yang ada, kata Dahalia, dijual dengan harga tertinggi Rp200ribu/ kilogram dan terendah Rp25ribu untuk ukuran satu Ons (28,3gram). Diapun belum bisa pastikan untuk menurunkan harga tersebut hingga kondisi kembali stabil.

“Kami belum bisa pastikan. Karena sampai saat ini belum ada kapal dari kota Sorong. Jadi harga tetap Rp200 ribu per kilogram,” terangnya.

Sementara, bawang merah di pasar Manokwari mengalami kenaikan dari harga normal menjadi Rp70 ribu/kilo gram, dan bawang putih Rp60 ribu/ kilo gram.

Disamping itu, harga cabai dan tomat masih stabil, dengan kisaran harga cabai Rp35ribu/ kilo gram, dan tomat Rp20ribu/ kilo gram.

Ditempat terpisah, Pemerintah Papua Barat melaui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), telah melakukan pertemuan dengan puluhan distributor barang dan bahan pangan di Manokwari khususnya distributor komoditas beras, minyak goreng dan gula pasir untuk memastikan ketersediaan tiga komoditas tersebut tetap aman.

Ketua TPID Papua Barat, Ferry Auparay, mengatakan Pemerintah Papua Barat terus berupaya sehingga tidak ada gejolak harga maupun stok barang di Manokwari dalam situasi Pendemi Covid-19.

“Pemerintah fokus pada beras, minyak goreng dan gula pasir. Tiga komoditas ini yang dijaga agar tak ada gejolak,” katanya dalam pertemuan kemarin di Manokwari.

Diketahui, diluar fokus Pemerintah Papua Barat dalam memastikan keamanan bahan pokok (beras, minyak goreng dan gula pasir), masih didapati pedangang yang sepihak menaikkan harga bahan pokok hasil peternakan dan perikanan dalam situasi Pendemi Covid-19.(akp)

- Advertisement -spot_img

More articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

- Advertisement -spot_img

Latest article

Hati-hati salin tanpa izin kena UU no.28 Tentang Hak Cipta