MANOKWARI,JAGATPAPUA.com– Hingga saat ini, Budaya membaca di kabupaten Manokwari diakui masih temui banyak hambatan, selain ketersediaan bahan bacaan juga akses internet yang masih sangat terbatas.
“Untuk itu sebagai bunda literasi yang baru dikukuhkan, saya mengajak stakholder untuk terlibat aktif dalam pengupayaan tumbuh kembang minat gemar dan budaya baca masyarakat, baik dari lingkungan keluarga, satuan pendidikan, maupun dikalangan masyarakat,”ajak Bunda Literasi, Ny Febelina Indou SE, saat membacakan sambutannya pada, Pengukuhan Bunda Literasi kabupaten Manokwari dan Pembukaan Pelatihan Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Sabtu (27/11/2021) di Aula Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Manokwari.
Dengan demikian, lanjut Febelina, akan tercipta generasi yang literat dan berkarakter dengan pengembangan perpustakaan sebagai sarana belajar yang memiliki fungsi edukatif informatif, kreatif riset dan penelitian.
“Budaya membaca tidak hanya untuk usia anak saja tetapi hak semua orang untuk maju seperti di daerah lainnya,”ucap Febelina
Literasi dalam konteks bukan hanya bagaimana suatu bangsa bebas dari utang dan masalah tetapi juga yang lebih penting bagaimana warga memiliki kecakapan hidup agar mampu bersaing dengan bangsa lainnya untuk menciptakan kesejahteraan.
Menurut dia, hal ini sejalan dengan visi kedua yang dicetuskan oleh Bupati dan wakil Bupati Manokwari, yakni mengembangkan SDM putra dan putri papua yang berkualitas menguasai imtek berintegritas kreativ dan inovatif dan berdaya saing global sebagai investasi masa depan.
Melalui strategi kelima yang disusun adalah meningkatkan budaya membaca masyarakat melalui penyediaan sarana dan prasarana atau taman baca dengan dukungan pengelolaan yang berkualitas.
“Literasi adalah kemampuan seseorang memahami apa yang tersirat yang diperoleh dengan membaca. Budaya membaca merupakan kegiatan positif rutin yang baik dilakukan untuk menyerap segala informasi yang terbaik,”tandas Febelina.(jp/alb)
